Jejak Kebaikan Pak Hari Berakhir Tragis, Sukarelawan Lalu Lintas Tewas di Jalan Cilik Riwut Sampit

|
<p>Anggota Satlantas Polres Kotim sedang melakukan olah TKP kejadian kecelakaan yang menewaskan sukarelawan bernama Hari atau dikenal pak Ogah usai ditabrak pengendara motor. Minggu (1/6/2025) pagi. </p>

Anggota Satlantas Polres Kotim sedang melakukan olah TKP kejadian kecelakaan yang menewaskan sukarelawan bernama Hari atau dikenal pak Ogah usai ditabrak pengendara motor. Minggu (1/6/2025) pagi. 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Duka menyelimuti warga Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Seorang sukarelawan pengatur lalu lintas, Hari (67), yang akrab dikenal dengan sapaan ‘Pak Ogah’, meninggal dunia usai ditabrak sepeda motor saat membantu mengatur arus kendaraan di simpang Jalan Cilik Riwut – Jalan Sampurna, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, pada Minggu pagi, 1 Juni 2025.

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, sebuah sepeda motor Yamaha Mio-GT warna hitam silver yang dikendarai oleh remaja berusia 19 tahun berinisial BA, melaju dari arah Bundaran Polres menuju Palangka Raya. Saat tiba di perempatan, korban Hari menyebrang dari sisi kiri jalan menuju sisi kanan. Namun, karena jarak yang sudah terlalu dekat dan pengendara tidak sempat mengerem, tabrakan pun tidak terhindarkan.

Akibat benturan tersebut, sepeda motor mengalami kerusakan, sedangkan pengendara dan korban sama-sama mengalami luka-luka. Keduanya dilarikan ke RSUD dr. Murjani Sampit. Sayangnya, korban Hari dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat penanganan medis.

Kasat Lantas AKP Hariyanto menyatakan bahwa kejadian tersebut sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut. “Untuk motor sudah kami amankan, Sedangkan korban meninggal setelah mendapatkan perawatan mediasi di RSUD dr Murjani Sampit,” ucap Hariyanto. Selasa (2/6/2025). 

Sementara untuk diketahui bahwa Hari dikenal sebagai sosok yang setiap pagi dengan sukarela membantu mengatur lalu lintas di simpang padat Jalan Tjilik Riwut – Jalan Sempurna. Aksi mulianya itu selama ini sangat membantu kelancaran arus kendaraan, terutama saat jam sibuk (Pagi). Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga masyarakat dan para relawan di Kota Sampit.

Sebagai bentuk penghormatan dan solidaritas, para relawan membuka donasi untuk keluarga almarhum. Dalam waktu sehari, dana sebesar Rp2.525.500 berhasil dikumpulkan dari para dermawan. Dana tersebut telah diserahkan langsung kepada anak almarhum oleh perwakilan relawan.

“Alhamdulillah, selain dana dari hasil open donasi, juga ada tambahan dari seorang hamba Allah yang menitipkan rezekinya dalam amplop. Jumlahnya tidak kami ketahui pasti, tapi semua sudah kami serahkan kepada pihak keluarga,” ujar Bayu, salah satu relawan yang menyerahkan bantuan. (li)