Ekonomi Kotim Tumbuh 4 Persen, Tantangan Sosial Masih Mengemuka

|
<p>BPS Kotim saat memaparkan perkembangan indikator makro ekonomi di Kota Sampit, Rabu (4/6/2025). </p>

BPS Kotim saat memaparkan perkembangan indikator makro ekonomi di Kota Sampit, Rabu (4/6/2025). 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Perekonomian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan perbaikan pada tahun 2024 dengan laju pertumbuhan sebesar 4,00 persen. Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim, Eddy Surahman, dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakordal) Pembangunan Daerah Triwulan I Tahun 2025 di Sampit, Selasa (4/6/2025).

Pertumbuhan tersebut menjadi sinyal positif setelah dua tahun terakhir menunjukkan angka yang fluktuatif. Meski demikian, angka ini masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah yang mencapai 4,46 persen pada tahun yang sama.

“Perekonomian Kabupaten Kotawaringin Timur mengalami peningkatan kinerja sebesar 4,00 persen pada tahun 2024,” ujar Eddy Surahman saat memaparkan perkembangan indikator makro ekonomi.

Lanjutnya, dari sisi sektoral, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kategori administrasi pemerintahan dengan laju 12,68 persen, disusul pertambangan sebesar 10,15 persen. Sayangnya, sektor industri pengolahan justru mengalami kontraksi, salah satunya akibat turunnya pasokan bahan baku TBS ke pabrik.

Sementara itu, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga berlaku mencapai Rp84,77 juta, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp78,81 juta.

Namun di tengah pertumbuhan ekonomi, tantangan sosial masih mengemuka. Tingkat kemiskinan di Kotim justru mengalami kenaikan tipis, dari 26,57 ribu jiwa pada 2023 menjadi 26,69 ribu jiwa pada 2024. Garis kemiskinan pun meningkat tajam sebesar 12,25 persen, dari Rp510.290 menjadi Rp572.827 per kapita per bulan.

“Indeks kedalaman kemiskinan naik dari 0,75 menjadi 0,96, dan indeks keparahan dari 0,15 menjadi 0,24. Ini menunjukkan bahwa persoalan kemiskinan tidak hanya dari sisi jumlah, tapi juga ketimpangan antar penduduk miskin,” terang Eddy.

Di bidang ketenagakerjaan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kotim tercatat 4,63 persen. Angka ini turun dibanding tahun-tahun sebelumnya, menunjukkan perbaikan penyerapan tenaga kerja.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus menunjukkan tren positif, dengan capaian 74,47 pada 2024, naik dari 73,99 di tahun sebelumnya. Capaian ini ditopang oleh peningkatan angka harapan hidup dan pengeluaran per kapita yang disesuaikan. (ri)