Distan-KP Pastikan Excavator Berfungsi, Kerusakan Bukan Alasan Disebut Mangkrak

TINTABORNEO.COM, Sampit – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sepnita, membantah keras isu terkait mangkraknya alat berat jenis excavator yang diberikan pemerintah untuk menunjang pertanian di tiap kecamatan. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan.
“Isu excavator mangkrak itu tidak benar. Yang belum maksimal penggunaannya itu hanya di Kecamatan Pulau Hanaut, karena kendala biaya mobilisasi yang cukup besar. Tapi akan kami evaluasi,” kata Sepnita, Senin (30/6/2025).
Menurutnya, Bupati Kotim telah menjadwalkan evaluasi penggunaan excavator di seluruh kecamatan pada bulan Juli ini, guna memastikan efektivitas pemanfaatan alat berat tersebut untuk mendukung sektor pertanian daerah.
“Saya juga bingung istilah mangkrak itu dari mana. Kalau rusak itu hal yang wajar, namanya juga alat, pasti ada masa pemeliharaannya. Di Kecamatan Cempaga misalnya, sempat rusak, tapi sudah diperbaiki dan sekarang tidak ada masalah,” tegasnya.
Sepnita menambahkan, pemeliharaan excavator merupakan tanggung jawab Distan-KP dan anggarannya telah tersedia di dinas. Ia memastikan bahwa peralatan tersebut tetap dirawat dan dimanfaatkan secara optimal.
Untuk memudahkan pengelolaan, Distan-KP menggunakan aplikasi berbasis digital bernama Sipimakai (Sistem Pinjam Pakai), di mana kelompok tani bisa mengajukan pinjam pakai alat berat sesuai prosedur.
“Alat itu dipinjamkan kepada kelompok tani, bukan disewakan. Sesuai dengan peraturan bupati, alat kami pinjamkan, tetapi untuk biaya operasional seperti BBM, operator, dan helper, itu ditanggung oleh pemakai,” jelas Sepnita.
Ia juga menekankan bahwa sistem sewa alat berat hanya ada di Dinas Pekerjaan Umum, bukan di Distan-KP.
Dengan sistem ini, diharapkan pemanfaatan alat berat bantuan pemerintah benar-benar mendukung peningkatan produksi dan efektivitas kerja kelompok tani di Kotim.
“Yang penting, mari kita sama-sama menjaga dan memanfaatkan alat ini dengan baik. Jangan cepat percaya dengan isu-isu yang tidak berdasar,” pungkasnya. (ri)