Disdik Kotim Benarkan Penggelapan Tabungan Siswa di TK Swasta, Dorong Penyelesaian Internal dan Evaluasi Sistem Menabung

|
<p>Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah. </p>

Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah. 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Disdik Kotim) membenarkan adanya dugaan penggelapan uang tabungan milik siswa di TK Kemala Bhayangkari 18 Sampit. Kasus tersebut saat ini tengah ditangani pihak yayasan dan kepala sekolah, dengan upaya penyelesaian secara internal bersama orang tua siswa.

Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung melakukan penelusuran setelah menerima informasi dari masyarakat. 

“Kemarin saya dapat laporan, lalu saya tugaskan Kabid GTK untuk mencari kebenarannya. Setelah memanggil kepala sekolah, ternyata memang benar ada penggelapan tabungan siswa,” ujarnya, Senin (23/6/2025).

Menurut Irfansyah, pihak sekolah dan yayasan telah mengakui adanya penggelapan dan menyatakan kesediaan untuk mengembalikan uang yang belum dikembalikan sepenuhnya. Bahkan, telah dibuat surat pernyataan dan kesepakatan terkait penyelesaian dalam waktu dekat.

“Beberapa uang memang sudah dikembalikan, tapi masih ada yang belum. Kami minta mereka menargetkan penyelesaiannya, dan sudah dibuat surat pernyataan. Mudah-mudahan dalam bulan ini tuntas,” jelasnya.

Irfansyah menekankan bahwa kasus ini menjadi bahan evaluasi penting bagi sistem pengelolaan tabungan siswa di sekolah, khususnya jenjang PAUD dan SD yang selama ini masih mengandalkan guru sebagai perantara.

“Kami menyadari kelemahannya di sini. Karena anak-anak belum bisa membuka rekening sendiri, jadi biasanya ditampung oleh guru. Tapi di situlah celah masalahnya muncul. Ke depan, kami akan dorong kerja sama langsung dengan pihak bank, seperti yang sudah berjalan di SMPN 1 dan SMPN 2, di mana Bank Kalteng datang langsung ke sekolah setiap pekan,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa secara hukum, anak-anak di bawah usia 17 tahun belum bisa melakukan transaksi perbankan sendiri, sehingga kehadiran program khusus dari bank seperti tabungan pelajar sangat penting. Disdik pun sudah menjalin koordinasi dengan pihak Bank Kalteng Cabang Sampit untuk memperluas program tersebut ke jenjang pendidikan yang lebih rendah.

Irfansyah berharap persoalan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak sampai ke ranah hukum. “Karena ini sekolah swasta, kami berharap masalah ini bisa diselesaikan internal bersama orang tua siswa. Kami juga akan evaluasi menyeluruh agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tutupnya. (ri)