Bulog Kotim Kebanjiran Stok Beras, Gudang Tak Cukup Tampung

TINTABORNEO.COM, Sampit – Gudang Perum Bulog Cabang Kotawaringin Timur (Kotim) nyaris tak sanggup lagi menampung stok beras yang membludak. Pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) di wilayah ini menembus 5.000 ton, angka tertinggi dalam sejarah Bulog Kotim.
“Kami sampai harus menyewa gudang milik swasta untuk menyimpan sebagian beras. Gudang utama sudah penuh,” ujar Kepala Bulog Cabang Kotim, Muhammad Azwar Fuad.
Tingginya stok tersebut merupakan hasil dari masifnya penyerapan gabah petani lokal. Namun, lonjakan ini juga menjadi tantangan baru bagi Bulog dari sisi penyimpanan dan penyaluran.
“Di seluruh Indonesia, stok beras Bulog sudah mencapai 4,1 juta ton. Ini tertinggi, bahkan sejak Bulog berdiri,” ungkap Azwar.
Meski terlihat surplus, Azwar menegaskan bahwa kondisi ini tidak serta merta mencerminkan kecukupan konsumsi masyarakat. Penilaian terkait itu, lanjutnya, merupakan kewenangan Badan Pusat Statistik (BPS), yang membandingkan produksi dengan kebutuhan konsumsi.
Untuk mengatasi penumpukan, Bulog menanti instruksi penyaluran dari pemerintah pusat. Salah satu yang tengah disiapkan adalah penyaluran bantuan pangan beras bagi keluarga penerima manfaat (KPM). Di Kotim, program ini sebelumnya menyasar sekitar 20 ribu kepala keluarga.
“Setiap keluarga akan menerima 10 kilogram per bulan. Untuk dua bulan berarti 20 kilogram per keluarga. Kalau surat perintah penyaluran sudah turun, bisa segera kita salurkan,” jelas Azwar.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti peluang penyaluran beras melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) sesuai Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2025. “Kalau program MBG menyerap dari Bulog, itu bisa bantu menstabilkan sirkulasi stok di gudang,” tambahnya.
Bulog tetap diminta siaga dengan menyimpan stok untuk keperluan darurat seperti bencana alam dan kerawanan pangan. Namun, Azwar berharap distribusi beras ke masyarakat bisa lebih fleksibel dan cepat, agar pasokan dari panen ke depan tetap bisa terserap maksimal. (dk)