Sempat Tertunda, Pengembembangan Bandara H Asan Sampit Kembali Diprioritaskan 2026

|
<p>Bupati Kotim, Halikinnor saat mengunjungi Dirjen Kemenhub RI, pada Jumat (16/5/2025) lalu. </p>

Bupati Kotim, Halikinnor saat mengunjungi Dirjen Kemenhub RI, pada Jumat (16/5/2025) lalu. 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Pengembangan Bandara H. Asan Sampit menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Bupati Kotawaringin Timur(Kotim), Halikinnor menyampaikan kekhawatirannya mengenai masa depan bandara ini jika tidak dilakukan langkah progresif dalam peningkatan fasilitas.

Untuk itu, Halikinnor kembali mendorong pengembangan Bandara H. Asan Sampit dengan mengunjungi Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Dan diterima langsung oleh Direktur Keamanan Penerbangan, Capt Sigit Hani Hadiyanto. 

“Kunjungi ini merupakan tindak lanjut dari audiensi bersama Komisi V DPR RI dan pemerintah daerah di Palangka Raya beberapa waktu lalu, yang menetapkan Bandara H Asan Sampit sebagai salah satu infrastruktur prioritas yang mendesak untuk dikembangkan,” kata Halikinnor, Minggu (18/5/2025). 

Kedatangannya ke Dirjen Perhubungan Udara, pada Jumat, (16/5) didampingi sejumlah pejabat di antaranya Plt Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Rody Kamislam, Plt Kepala Dinas Perhubungan Raihansyah, Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Rafiq Riswandi.

Dalam pertemuan tersebut, Halikinnor menyampaikan, lahan untuk perpanjangan runway dan pembangunan gedung PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran) sudah dibebaskan dan disiapkan oleh Pemkab Kotim.

Ia juga mengusulkan proposal agar Bandara H Asan Sampit bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Airbus 737-500. Untuk itu, pengembangan ini pihaknya memperkirakan estimasi anggaran sekitar Rp 190 miliar. Proposal pengembangan tersebut juga telah disampaikan kepada Komisi V DPR RI.

“Usulan pengembangan Bandara H Asan yang semula masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2025 dengan alokasi sekitar Rp 60 miliar. Namun, terpaksa tertunda karena pemangkasan anggaran dan kebijakan efisiensi,” jelasnya. 

Meski demikian, Halikinnor tetap optimis dan berharap pemerintah pusat dapat memprioritaskan kembali program ini pada tahun 2026. Dengan harapan, Bandara H. Asan dapat terus berkembang dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan konektivitas antarwilayah.

“Saya memohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Kotim agar pengembangan bandara ini bisa segera terwujud demi menunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan konektivitas daerah,” tandasnya. (ri)