Sekolah Rakyat Akan Dibuka Juni, Prioritaskan Warga Tidak Mampu

|
<p>Wabup Kotim, Irawati bersama jajaran saat meninjau lokasi sementara program Sekolah Rakyat, di Komplek Islamic Center, pada Senin (12/5/2025). </p>

Wabup Kotim, Irawati bersama jajaran saat meninjau lokasi sementara program Sekolah Rakyat, di Komplek Islamic Center, pada Senin (12/5/2025). 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Kabar gembira datang dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dimana program Sekolah Rakyat akan mulai dibuka pada bulan Juni 2025. Program ini ditujukan khusus bagi masyarakat kurang mampu, sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap akses pendidikan yang merata.

“Sekolah Rakyat ini akan dibuka Juni nanti, khusus bagi warga yang tidak mampu. Tidak hanya anak-anaknya yang sekolah, orang tuanya juga akan mendapat bantuan,” ujar Wakil Bupati Kotim, Irawati saat meninjau lokasi sementara program Sekolah Rakyat, pada Senin (12/5/2025). 

Program tersebut merupakan inisiatif dari pemerintah pusat, namun pelaksanaannya akan difasilitasi langsung oleh Pemerintah Kabupaten Kotim. Selain memberikan pendidikan gratis, Sekolah Rakyat juga disertai dengan bantuan sosial bagi keluarga siswa yang terlibat.

Saat ini, Pemkab Kotim sudah menyiapkan lokasi yang representatif untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Untuk tahap awal, gedung Asrama Haji yang berada di kawasan Islamic Center akan difungsikan sebagai tempat sementara Sekolah Rakyat.

“Kita bersama pak Bupati sudah menyiapkan lahan yang sangat memadai. Tapi sambil menunggu pembangunan gedung permanen, sementara kita gunakan Asrama Haji di kompleks Islamic Center ini,” jelasnya.

Dengan adanya peninjauan ini, diharapkan persiapan untuk pelaksanaan program Sekolah Rakyat dapat berjalan lancar, sehingga tujuan mulia untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak di Kotim dapat segera terwujud.

“Program ini semoga menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kotim, terutama bagi warga yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan formal karena faktor ekonomi,” tandasnya. (ri)