Sampah Menumpuk, DLH Kotim Kebut Penataan TPA Sampit

Kepala DLH Kotim, Marjuki saat meninjau langsung lokasi TPA Sampit, belum lama ini.
TINTABORNEO.COM, Sampit – Gunungan sampah di depo-depo Kota Sampit kian mencemaskan. Warga mulai resah melihat tumpukan yang tak kunjung terangkut, sementara bau menyengat mulai menyelimuti lingkungan sekitar.
Di balik kekhawatiran masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Timur (Kotim) kini tengah berpacu dengan waktu, mengoptimalkan seluruh area di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jalan Jenderal Sudirman Km 14.
Setiap hari, lebih dari 100 ton sampah rumah tangga dihasilkan warga kota ini. Namun sayangnya, kemampuan angkut hanya berkisar 80 hingga 83 ton per hari. Sisanya menumpuk di delapan depo yang tersebar di kota, menanti giliran untuk diangkut ke TPA.
“Kami mengaktifkan semua blok landfill yang ada agar pengangkutan bisa maksimal, dan sampah tidak menumpuk terlalu lama di depo,” kata Kepala DLH Kotim, Marjuki, Minggu (4/5/2025).
TPA yang memiliki luas sekitar 68 hektare itu sejatinya mampu menampung lebih banyak sampah. Namun, kondisi medan yang sulit terutama saat musim hujan membuat sejumlah akses jalan menuju blok tertentu tidak bisa dilalui truk pengangkut.
“Kami lakukan pemadatan dan penimbunan sampah dengan tanah sebagai langkah jangka pendek. Jangka panjangnya, kami sedang menjajaki kerja sama dengan pihak swasta untuk pengelolaan dan pemanfaatan sampah secara lebih modern,” tambahnya.
Keterbatasan personel dan armada juga menjadi tantangan tersendiri. Namun, semangat tak pernah surut. Para petugas DLH tetap bekerja bahkan saat hari libur demi memastikan roda pengangkutan tetap berjalan.
Penanganan sampah di Sampit bukan sekadar urusan kebersihan kota, tetapi juga soal kesehatan dan kenyamanan hidup masyarakat.
“Selain peningkatan di TPA, dalam waktu dekat kami akan melakukan terobosan untuk memperkuat sistem daur ulang dan edukasi warga tentang pemilahan sampah sejak dari rumah,” tandasnya. (ri)