Sambut Liga Tarkam, Pemuda Sampit Intensifkan Latihan di Lapangan Gelora

|
Oleh Salim
<p>Foto: Moment kebersamaan para pecinta bola di Kota Sampit usai melakukan latihan bersama di Lapangan Gelora, Kecamatan MB Ketapang. Minggu (25/5/2025).</p>

Foto: Moment kebersamaan para pecinta bola di Kota Sampit usai melakukan latihan bersama di Lapangan Gelora, Kecamatan MB Ketapang. Minggu (25/5/2025).


TINTABORNEO.COM, Sampit – Suasana Lapangan Gelora di Kecamatan MB Ketapang, Kota Sampit, sore itu tampak berbeda. Di bawah langit yang mulai mendung, puluhan pemuda dari berbagai penjuru Kota Sampit berkumpul bukan untuk sekedar bersantai, melainkan untuk melakukan sesuatu yang lebih bermakna yaitu latihan sepak bola bersama.

Kegiatan yang berlangsung pada Minggu (25/5/2025) sore ini menjadi rutinitas positif yang dipilih para pemuda penggila sepak bola sebagai cara untuk mengisi akhir pekan. Bukan hanya ajang berkeringat, latihan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat silaturahmi antar sesama pemain lokal yang kerap menghiasi liga-liga tarkam (antar kampung) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Salah satu sosok yang cukup dikenal di dunia sepak bola tarkam Kota Sampit, Nur Hidayat, menyebutkan bahwa latihan ini dilakukan secara rutin untuk menjaga kebugaran dan kekompakan tim. Apalagi, dalam waktu dekat akan digelar turnamen besar yakni Liga Tarkam yang rencananya akan dilaksanakan di Stadion 29 November Sampit.

“Latihan ini bagian dari persiapan kami. Meski informal, atmosfernya seperti latihan profesional. Karena kami tahu, kompetisi ke depan akan semakin ketat. Kami ingin tampil maksimal,” ujar Nur Hidayat dengan semangat.

Latihan ini tidak hanya diisi oleh pemain lokal, tapi juga sejumlah pemain dengan jam terbang tinggi seperti Rahul, Nur, dan beberapa nama lainnya yang sudah malang melintang dalam berbagai turnamen sepak bola, baik di dalam maupun luar daerah.

Yang membuat suasana semakin dramatis, hujan deras sempat turun saat latihan tengah berlangsung. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka. Justru guyuran hujan menjadi pemacu adrenalin, menghidupkan lapangan dan memperkuat rasa kebersamaan antar pemain.

“Main di bawah hujan itu sensasinya beda, lebih terasa kekeluargaannya. Keringat campur hujan, tapi kami tetap fokus latihan. Ini soal cinta terhadap bola,” tambahnya. 

Di akhir latihan, suasana semakin hangat dengan momen foto bersama. Senyuman lebar menghiasi wajah mereka yang basah kuyup. Sebuah simbol bahwa di balik semangat kompetisi, ada kebersamaan dan solidaritas yang terus terjaga.

Latihan rutin ini menjadi bukti bahwa para pemuda Sampit tidak kehabisan semangat dan kreativitas untuk menyalurkan energi positif, terutama melalui olahraga. Lebih dari sekadar mengejar kemenangan di lapangan, mereka sedang membangun karakter, solidaritas, dan harapan untuk masa depan sepak bola daerah yang lebih baik. (li)