Pemkab Kotim Akan Lelang Kapal Wisata yang Tenggelam di Sungai Mentaya

Kondisi kapal wisata milik Pemkab Kotim yang telah diamankan di galangan pasca tenggelam akibat kebocoran.
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), berencana melelang kapal wisata milik daerah yang sebelumnya tenggelam akibat kebocoran di Sungai Mentaya. Berdasarkan hasil kajian teknis, kapal tersebut dinyatakan tidak layak pakai.
“Setelah dilakukan penilaian, kapal dinyatakan tidak layak diperbaiki. Tim pengkajian merekomendasikan agar dilelang karena kondisinya sudah rusak berat,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim, Bima Ekawardhana, Minggu (18/5/2025).
Kapal wisata yang biasa digunakan untuk menyusuri Sungai Mentaya itu tenggelam pada 21 Januari 2025, akibat kebocoran di lambung. Insiden terjadi dini hari dan terlambat disadari petugas, sehingga tidak sempat diselamatkan. Setelah dievakuasi oleh penyelam tradisional, kapal tersebut kini berada di galangan.
Menurut Bima, kapal kayu berusia sekitar 20 tahun itu telah beberapa kali mengalami kebocoran. Beberapa bagian kapal dinilai lapuk karena usia dan kualitas kayu yang digunakan saat pembuatan diduga kurang kuat.
“Kondisinya sudah sangat rapuh meskipun sudah ditambal berulang kali. Risiko bocor kembali sangat tinggi jika tetap digunakan,” ujarnya.
Bima menambahkan, hasil kajian dan rekomendasi sudah disampaikan kepada Bupati Kotim dan saat ini masih menunggu keputusan resmi. Namun, informasi sementara menyebutkan bahwa Bupati menyetujui pelelangan tersebut.
“Jika anggaran memungkinkan, bupati juga berharap bisa diadakan kapal wisata baru yang lebih baik di masa mendatang,’ imbuhnya.
Berdasarkan data inventaris Disbudpar Kotim, nilai kapal beserta perlengkapannya mencapai sekitar Rp 800 juta. Namun, nilai lelang dipastikan akan lebih rendah sesuai penilaian dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
“Kami tidak bisa memperkirakan nilainya, karena akan ditentukan oleh tim appraisal dari KPKNL. Yang jelas nilainya akan turun dari saat awal pembelian,” tandasnya. (ri)