Meski Keterbatasan Anggaran, DSDABMBKPRKP Kotim Tetap Upayakan Pemeliharaan Infrastruktur

|
<p>Kepala Dinas SDABMBKPRKP Kotim, Mentana Dhinar Tistama saat diwawancarai, Senin (5/5/2025). </p>

Kepala Dinas SDABMBKPRKP Kotim, Mentana Dhinar Tistama saat diwawancarai, Senin (5/5/2025). 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Meski hanya diguyur dana Rp 15 miliar untuk tahun ini, pemeliharaan infrastruktur dasar tetap menjadi prioritas bagi Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP), terutama di wilayah perkotaan dan pedesaan yang padat aktivitas.

Kepala Dinas SDABMBKPRKP Kotim, Mentana Dhinar Tistama menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa tinggal diam meski dengan anggaran yang terbilang sangat terbatas.

“Kita tidak bisa menunggu kondisi ideal. Arahan Pak Bupati jelas, dalam keterbatasan seperti sekarang, kita harus kreatif dan mengoptimalkan apa yang ada,” ujarnya, Senin (5/5/2025).

Fokus utama penggunaan dana akan diarahkan untuk pemeliharaan jalan-jalan lingkungan atau gang dalam kota Sampit, wilayah selatan Kotim, serta Desa Bapanggang di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. 

“Langkah ini kita ambil agar mobilitas warga tetap lancar, meski pembangunan besar harus ditunda,” ujarnya. 

Efisiensi anggaran yang terjadi, terutama dari sumber Dana Alokasi Khusus (DAK), membuat sejumlah proyek besar harus direm untuk sementara. Beberapa di antaranya adalah pembangunan dan rekonstruksi jalan serta infrastruktur strategis lainnya, seperti Jalan Simpang Kalang-Tumbang Kalang (Rp 27 miliar), Jalan Kota Besi-Kandan Camba (Rp 26 miliar), Jalan Nusantara di Desa Bapeang (Rp 6 miliar), saluran irigasi di Desa Basirih Hilir (Rp1,6 miliar), hingga jembatan Sei Saan di Kecamatan Tualan Hulu (Rp 6 miliar).

Meski begitu, tidak semua proyek terdampak. Salah satu yang tetap berjalan adalah pembangunan Jalan Wahana Mustika Sempurna, yang didanai melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit senilai Rp 13,6 miliar.

“Untuk proyek ini, karena sumber dananya berbeda, tidak ikut terdampak pemangkasan. Saat ini prosesnya tetap berjalan seperti yang direncanakan,” jelasnya. 

Dia juga menyebutkan bahwa masih ada lima paket pekerjaan yang kini berada pada tahap lelang dan menunggu pencairan dana dari pemerintah pusat. Begitu dana dikucurkan, proyek-proyek tersebut akan segera dimulai.

“Kita tinggal tunggu pencairan saja. Begitu dana turun, kita langsung mulai pelaksanaan,” tandasnya. (ri)