Langkah Nyata Pemkab Kotim untuk Mimpi Anak Negeri

Wabup Kotim, Irawati
TINTABORNEO.COM, Sampit – Harapan akan pendidikan yang lebih merata di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) semakin nyata. Pemerintah Daerah menunjukkan langkah progresif dalam mendukung program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Program ini tak hanya menyasar pendidikan anak-anak dari keluarga tidak mampu, tetapi juga membawa misi besar dalam memutus rantai kemiskinan yang telah bertahun-tahun membelenggu banyak keluarga.
Setelah melakukan kunjungan kerja ke Kemensos, Wakil Bupati Kotim, Irawati langsung menggerakkan tim verifikasi dan membawa hasil kerja cepat mereka kepada Bupati. Hasilnya, dua lahan strategis kini diajukan sebagai calon lokasi Sekolah Rakyat tahap pertama.
“Kami langsung bergerak setelah mendapat arahan dari Sekjen Kemensos. Dua lokasi kami siapkan, satu di Lingkar Utara seluas 6 hektare, dan satu lagi di kawasan Rusunawa dengan luas sekitar 9 hektare,” ujar Irawati, Jumat (23/5/2025).
Awalnya, syarat luasan lahan minimal adalah 5 hektare. Namun, Kemensos kemudian meminta minimal 8 hektare. Inilah yang mendorong Pemkab Kotim menyodorkan dua opsi sekaligus. Saat ini, mereka tengah menunggu lampu hijau dari Bupati untuk proses selanjutnya.
Namun, masih ada tantangan lain yakni status lahan. Kementerian meminta agar lahan yang dipakai harus dihibahkan dan resmi atas nama pemerintah daerah. Saat ini, kedua lokasi masih tercatat atas nama perseorangan dan perusahaan.
“Kami diberi waktu dua minggu untuk mengurus perubahan sertifikat. Nanti, penyerahan lahan akan dilakukan langsung oleh Bupati kepada Presiden di Istana,” tambah Irawati.
Langkah ini, menurutnya, bukan hanya formalitas. Ini adalah upaya strategis untuk menata aset daerah secara rapi dan menghindari potensi sengketa di masa depan.
Sambil menunggu pembangunan fisik dari pemerintah pusat, pihaknya tidak tinggal diam. Gedung Asrama Haji Islamic Center telah disulap menjadi fasilitas belajar sementara. Empat ruang asrama, dapur, dan kamar mandi sudah siap digunakan.
“Anggarannya sedang kami siapkan. Kami ingin proses belajar bisa segera dimulai. Pipa air dan toilet juga hanya butuh sedikit perbaikan,” ucapnya.
Kemudian, untuk tenaga pendidik nantinya akan mendapat pelatihan langsung dari Kemensos, sementara kepala sekolah akan dipilih dari lingkungan Kotim. Dinas Pendidikan pun telah dilibatkan dalam rapat-rapat perencanaan untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan lokal.
Irawati menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya soal anak-anak. Orang tua mereka pun akan disentuh lewat program pemberdayaan: bantuan modal usaha hingga renovasi rumah.
“Jika semua syarat terpenuhi, insyaallah tahun ajaran ini bisa dimulai. Ini bukan sekadar proyek. Ini adalah ikhtiar kita untuk mengangkat derajat hidup masyarakat Kotim,” tutup Irawati. (ri)