Kotim Siap Terima Program Sekolah Rakyat, Fasilitas Sementara Disiapkan di Islamic Center

Bupati Kotim, Halikinnor didampingi Wakil Bupati Kotim, Irawati saat mengunjungi Islamic Center, pada Selasa (13/5/2025).
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan kesiapan penuh untuk menerima pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah pusat. Program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, khususnya di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Bupati Kotim, Halikinnor mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan fasilitas sementara untuk menunjang pelaksanaan program tersebut sebelum gedung permanen dibangun. Dua lokasi yang disiapkan adalah Islamic Center dan Asrama Haji dengan kapasitas hingga 192 orang.
“Kami sangat berharap Kotim mendapat kesempatan pertama untuk menerapkan program ini karena banyak masyarakat kita yang tidak mampu dan sangat membutuhkan Sekolah Rakyat,” ujar Halikinnor, Selasa (13/5/2025).
Ia menjelaskan, Pemkab Kotim juga telah menyediakan lahan seluas 5,9 hektare di kawasan Lingkar Utara, yang melebihi persyaratan minimal dari pemerintah pusat, yakni 5 hektare.
“Untuk sementara, Asrama Haji akan kami gunakan sebagai lokasi awal karena fasilitasnya sudah cukup memadai,” imbuhnya.
Halikinnor menjelaskan bahwa program Sekolah Rakyat tidak hanya mencakup pendidikan gratis bagi siswa dari keluarga miskin, tetapi juga memberikan bantuan perbaikan rumah dan modal usaha bagi orang tua siswa yang terpilih.
“Ini adalah langkah strategis dalam menanggulangi kemiskinan. Melalui program ini, kami berharap 100 kepala keluarga bisa terangkat dari garis kemiskinan,” harapnya.
Untuk memastikan program tepat sasaran, Pemkab Kotim akan melakukan proses verifikasi yang ketat terhadap calon penerima manfaat. Prioritas akan diberikan kepada anak-anak yang putus sekolah di jenjang SMA akibat faktor ekonomi atau jarak yang jauh dari fasilitas pendidikan.
“Kami akan fokus pada anak-anak yang selama ini kesulitan melanjutkan pendidikan. Ini bukan hanya soal pendidikan, tapi juga tentang masa depan dan pemerataan kesempatan,” tutupnya.(ri)