Kotim Jadi Kabupaten Pertama di Kalteng Terapkan Program KOTAN, ASN Setda Jalani Tes Urine

|
<p>Kegiatan tes urine di lingkungan pegawai Setda Kotim, Rabu (21/5/2025).</p>

Kegiatan tes urine di lingkungan pegawai Setda Kotim, Rabu (21/5/2025).


TINTABORNEO.COM, Sampit – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mencatatkan diri sebagai daerah pertama di Kalimantan Tengah yang secara aktif melaksanakan program Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN). Komitmen itu dibuktikan melalui pelaksanaan tes urine mendadak terhadap 290 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kotim, Rabu (21/5/2025).

Tes yang berlangsung di lobi Kantor Bupati Kotim ini dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya, menyasar seluruh ASN termasuk tenaga kontrak. Wakil Bupati Kotim Irawati, yang juga Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotim, menjadi peserta pertama yang menyerahkan sampel urine.

“Kotim menjadi kabupaten pertama di Kalteng yang menjalankan serangkaian kegiatan KOTAN secara konkret. Ini bukti keseriusan kita dalam mencegah dan menangani ancaman narkoba,” tegas Irawati.

Menurutnya, pelaksanaan program KOTAN di Kotim dimulai dari internal pemerintah daerah agar menjadi contoh bagi masyarakat. Selanjutnya, kegiatan serupa akan menyasar satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) lain dan juga lingkungan pendidikan.

“ASN adalah pelayan publik. Mereka harus jadi teladan dalam upaya bebas narkoba,” ujarnya.

Ditargetkan 300 pegawai lingkungan Setda melakukan tes urine. Namun yang tercatat sebanyak 290 pegawai mengikuti tes, sementara sisanya yang tidak hadir karena cuti, sakit, atau dinas luar. Untuk yang tidak hadir akan dijadwalkan untuk tes urine mandiri. Kegiatan ini juga dijaga ketat oleh Satpol PP guna mencegah upaya penghindaran.

Sampel urine yang dikumpulkan diperiksa oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kotim. Hasil pemeriksaan akan disampaikan kepada BNK dan Pemkab Kotim untuk ditindaklanjuti. Jika ditemukan hasil positif, langkah tegas akan diambil, mulai dari rehabilitasi hingga pelaporan ke Polres Kotim. Sedangkan untuk tenaga kontrak, hasil tes dapat mempengaruhi evaluasi kontrak kerja ke depan.

“Kegiatan hari ini bagian dari upaya besar menjadikan Kotim tanggap dan tahan terhadap ancaman narkoba. Ini bukan akhir, tapi awal dari langkah panjang,” pungkas Irawati. (dk)