Koperasi Merah Putih Jadi Harapan Baru Ekonomi Desa di Kotim

|
<p>Camat Cempaga Hulu, Gusti Mukafi, saat membuka musyawarah desa terkait pembentukan koperasi merah putih. </p>

Camat Cempaga Hulu, Gusti Mukafi, saat membuka musyawarah desa terkait pembentukan koperasi merah putih. 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Di tengah geliat pembangunan yang terus menyasar desa-desa, angin segar kini datang lewat gerakan nasional pembentukan Koperasi Merah Putih. Di Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), langkah pembentukan koperasi ini disambut antusias oleh masyarakat.

Program ini tak hanya menjadi instruksi dari pusat, tetapi telah menjelma menjadi harapan baru untuk memperkuat perekonomian berbasis gotong royong di tingkat desa.

“Sudah ada tiga desa yang melaksanakan Musdesus untuk membentuk Koperasi Merah Putih, dan delapan desa lainnya segera menyusul. Insyaallah minggu depan tuntas semua,” ungkap Camat Cempaga Hulu, Gusti Mukafi, usai menghadiri musyawarah khusus di Desa Bukit Raya, Kamis (29/5/2025).

Desa Bukit Raya menjadi salah satu yang telah menyatakan kesiapan penuh membentuk koperasi ini. Masyarakat dan perangkat desa tampak antusias terlibat dalam proses pembentukan, yang diyakini dapat menjadi wadah strategis dalam mengelola potensi ekonomi lokal.

Cempaga Hulu sendiri terdiri dari 11 desa, termasuk Pelantaran, Pundu, Selucing, dan Tumbang Koling. Mukafi yakin seluruh desa tersebut akan menyelesaikan pembentukan koperasi sesuai target.

“Saya sangat mengapresiasi semangat masyarakat dan aparat desa. Ini menunjukkan bahwa mereka ingin perubahan, dan koperasi adalah salah satu jalannya,” ujar Mukafi.

Mukafi berpesan agar koperasi ini dibentuk dengan niat tulus demi kepentingan masyarakat, bukan sekadar mengejar formalitas. Menurutnya, pengurus yang dipilih pun harus benar-benar orang yang amanah dan punya visi untuk kemajuan desa.

“Kalau dijalankan dengan sungguh-sungguh dan profesional, koperasi bisa jadi penggerak ekonomi rakyat. Kita berharap pengurus yang terpilih nantinya mampu memperjuangkan aspirasi ekonomi warga,” tambahnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotim menargetkan pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh 185 desa dan kelurahan rampung sebelum 12 Juni 2025. Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat agar koperasi tersebut mulai aktif beroperasi secara nasional pada 28 Oktober.

“Sekarang sudah ada sekitar 20 koperasi yang memiliki akta notaris. Puluhan lainnya masih dalam proses setelah menyelesaikan musyawarah desa atau kelurahan,” jelas Johny Tangkere, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kotim.

Untuk mempercepat proses, dinas terkait kini mengintensifkan pendampingan musyawarah desa dan pembekalan bagi koperasi yang sudah terbentuk agar mampu membantu desa lain dalam membentuk koperasi baru.

“Kami libatkan koperasi yang sudah terbentuk untuk ikut mendampingi desa yang belum. Harapannya, proses ini bukan hanya cepat, tapi juga berkualitas,” kata Johny.

Program Koperasi Merah Putih diharapkan tak berhenti sebagai formalitas administratif. Lebih dari itu, koperasi ini digadang menjadi tonggak baru pengelolaan ekonomi lokal yang berpihak pada masyarakat kecil berangkat dari desa, untuk desa. (ri)