Ketua Kadin Dukung Pemkab Segera Fungsikan Pasar Mangkikit, Soroti Kondisi Pasar Subuh

Kondisi dalam bangunan Pasar Mangkikit, di Jalan Pengeran Antasari, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang terbengkalai, Selasa (13/5/2025).
TINTABORNEO.COM, Sampit – Bangunan Pasar Mangkikit di Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang mangkrak selama bertahun-tahun kembali menjadi sorotan.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kotawaringin Timur (Kotim), Susilo menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib para pedagang yang terpaksa berjualan di lokasi kurang layak.
“Pasar ini sudah lama terbengkalai. Sementara pedagang setiap hari berjibaku dengan kondisi yang tidak nyaman, bahkan sampai mengganggu lalu lintas. Harus ada tindakan nyata dari pemerintah,” ujar Susilo, Selasa (13/5/2025).
Ia mengatakan, aktivitas di sekitar Pasar Subuh MT Haryono sering menimbulkan kemacetan akibat parkir sembarangan. Hal itu mencerminkan kebutuhan akan tempat berjualan yang lebih representatif dan tertata.
“Pedagang itu cuma mau cari makan. Tapi karena tidak punya tempat layak, terpaksa mereka jualan di badan jalan. Secara aturan itu salah, tapi kebutuhan hidup tidak bisa ditunda. Pemerintah harus peka terhadap realita ini,” ujarnya.
Susilo mendorong Pemkab Kotim segera melakukan evaluasi hukum bersama aparat penegak hukum (APH) untuk memastikan status proyek Pasar Mangkikit. Jika terbukti ada wanprestasi, menurutnya, harus ada tindakan tegas.
“Kalau memang kontraktornya wanprestasi, ya putuskan saja kerja samanya. Pemerintah bisa ambil alih dan lanjutkan melalui BUMD atau melibatkan komunitas pedagang. Jangan dibiarkan terus seperti ini,” tegasnya.
Ia juga menyarankan jika bangunan Pasar Mangkikit tidak memungkinkan digunakan, maka relokasi menjadi opsi. Namun lokasi baru harus disiapkan dengan matang agar tidak menambah beban pedagang.
“Semua pihak harus duduk bersama pemerintah, pedagang, dunia usaha, dan APH. Tidak saling menyalahkan, tapi mencari solusi bersama. Ini menyangkut ekonomi rakyat dan wajah kota,” ucapnya.
Susilo juga mendorong DPRD Kotim turun tangan membantu memperjuangkan kepentingan pedagang yang selama ini hanya bisa pasrah. Ia menekankan pentingnya musyawarah mufakat demi mengakhiri kekisruhan pasar tersebut.
Seperti diketahui, Pasar Mangkikit dibangun melalui kerja sama antara Pemkab Kotim dan PT Heral Eranio Jaya (HEJ). Namun proyek ini tak kunjung selesai dan terbengkalai, bahkan disebut-sebut melibatkan masalah hukum yang tengah ditangani aparat.
Kini kondisi pasar penuh semak dan sebagian tertutup seng. Bupati Kotim Halikinnor sebelumnya menyatakan proyek ini terhambat akibat wanprestasi pihak ketiga dan meminta dinas terkait segera mencari solusi terbaik. (ri)