Kader Desa Didorong Jadi Garda Terdepan Pembangunan Keluarga

Pembukaan acara Jambore PKK se-Kotim yang digelar di gedung Serbaguna Sampit, Selasa (6/5/2025).
TINTABORNEO.COM, Sampit – Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari pelosok desa hingga pusat kota berkumpul di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dalam Jambore Kader PKK 2025. Lebih dari sekadar ajang lomba dan silaturahmi, kegiatan yang diikuti 292 peserta ini menegaskan peran vital kader PKK sebagai ujung tombak pembangunan keluarga dan masyarakat di tingkat desa.
“Jambore ini bukan sekadar pertemuan rutin. Ini adalah wadah untuk mengasah kemampuan, menukar pengalaman, dan memperkuat jaringan kerja antar kader,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kotim, Khairiah Halikinnor, pada kegiatan Jambore Kader PKK 2025 di gedung Serbaguna Sampit, Selasa (6/5/2025).
Di tengah tantangan pembangunan daerah, kader PKK dinilai memegang peran strategis dalam menjangkau masyarakat paling bawah. Melalui program seperti pola asuh anak, promosi kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi keluarga, mereka menjadi mitra aktif pemerintah desa dan kelurahan.
Jambore tahun ini mengusung tema “Bergerak Bersama PKK Mewujudkan Keluarga Sejahtera Menuju Kotim Damai dan Mantap”, sejalan dengan amanat Permendagri Nomor 36 Tahun 2020 tentang Gerakan PKK. Selain seminar kesehatan tentang risiko penyakit pada ibu hamil, tiga lomba digelar untuk memperkuat kapasitas kader, yakni lomba cerdas cermat, yel-yel, dan senam kreasi.
“Lewat lomba ini, kader tidak hanya adu kreativitas, tapi juga menajamkan pengetahuan dan kemampuan menggerakkan masyarakat,” jelas Khairiah.
Khairiah menegaskan, kader PKK yang tangguh dan inovatif menjadi kunci keberhasilan program keluarga sejahtera di Kotim. Ia berharap jambore ini mendorong kader untuk lebih mandiri dan adaptif dalam menjawab kebutuhan desa masing-masing.
“Semangat kader PKK adalah energi pembangunan di tingkat paling dasar. Tanpa mereka, program pemerintah tidak akan menjangkau masyarakat secara optimal,” tutupnya.
Jambore berlangsung hingga 7 Mei dan diharapkan menghasilkan kader-kader inspiratif yang siap memperkuat ketahanan keluarga sekaligus mempercepat pembangunan desa. (dk)