DPRD Kotim Dukung Pendirian Sekolah Rakyat

Anggota Komisi III DPRD Kotim, SP Lumban Gaol.
TINTABORNEO.COM, Sampit – Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), SP Lumban Gaol menyatakan dukungan terhadap rencana pemerintah pusat untuk mendirikan Sekolah Rakyat di sejumlah wilayah Kalimantan Tengah.
Program ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, terutama di daerah terpencil.
“Terkait program Sekolah Rakyat yang saat ini sedang digagas pemerintah pusat, kami dengar akan ada tiga daerah di Kalimantan Tengah yang dipilih. Kotim masih mengupayakan untuk masuk sebagai salah satu di antaranya,” ujar Gaol, Kamis (8/5/2025).
Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis yang seluruh pembiayaannya ditanggung pemerintah pusat. Selain memperoleh fasilitas pembelajaran dan perlengkapan sekolah tanpa biaya, peserta didik juga akan disediakan asrama sebagai tempat tinggal.
Sebagai bentuk komitmen daerah, pemerintah kabupaten diwajibkan menyediakan lahan minimal lima hektare untuk mendukung pembangunan fasilitas pendidikan tersebut. Gaol memastikan bahwa Pemkab Kotim telah menyiapkan lahan yang dimaksud sebagai wujud dukungan terhadap program ini.
“Kami tentu berharap Kotim mendapatkan kesempatan ini. Namun kami menyarankan agar lokasi sekolah tidak ditempatkan di pusat kota,” katanya.
Menurutnya, penempatan Sekolah Rakyat di luar wilayah perkotaan akan menjaga keberlangsungan sekolah-sekolah eksisting. Ia mengkhawatirkan, jika sekolah tersebut berada di tengah kota, maka minat masyarakat terhadap sekolah lain akan menurun drastis.
“Kalau berada di dalam kota, dikhawatirkan akan memengaruhi jumlah siswa di sekolah-sekolah lain karena semua pasti akan tertarik masuk ke sana,” jelasnya.
Meski belum ada petunjuk teknis resmi dari pemerintah pusat, Gaol menyampaikan bahwa berdasarkan informasi awal, Sekolah Rakyat diprioritaskan bagi anak-anak dari wilayah pelosok yang belum memiliki akses pendidikan memadai dan berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.
“Masih banyak anak-anak kita yang tidak melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya. Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi atas permasalahan itu,” imbuhnya.
Ia menambahkan, program ini juga menjadi bentuk evaluasi atas kebijakan pendidikan gratis yang selama ini dinilai masih menyisakan beban biaya bagi masyarakat.
“Kehadiran Sekolah Rakyat akan menjadi pemacu bagi sekolah lain untuk meningkatkan kualitas dan daya saing. Semoga program ini segera terealisasi dan membawa manfaat nyata,” tutup Gaol. (ri)
