Cegah Penyakit Musiman, Dinkes Kotim Gencarkan Edukasi dan Deteksi Dini

|
<p>Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi.</p>

Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi.


TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotawaringin Timur (Kotim) mengubah strategi penanganan penyakit musiman dengan cara memperkuat pendekatan promotif dan preventif kepada masyarakat.

Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi, mengatakan bahwa saat ini masyarakat cenderung menyepelekan gejala ringan, padahal intervensi sejak awal dapat mencegah komplikasi. Karena itu, pihaknya terus mengedukasi warga agar lebih tanggap terhadap kondisi kesehatan mereka sendiri.

“Kadang masyarakat merasa gejala seperti flu itu hal biasa, padahal jika dibiarkan bisa jadi lebih berat. Kami dorong agar masyarakat segera memeriksakan diri saat muncul gejala awal,” ujar Umar, Selasa (20/5/2025).

Tak hanya itu, Dinkes juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam menjaga lingkungan rumah tetap bersih dan mendukung imunitas anggota keluarga. Edukasi tentang konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan menjaga sanitasi menjadi bagian dari kampanye yang digalakkan di puskesmas dan melalui media sosial.

“Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) tetap jadi fondasi. Imun tubuh yang kuat adalah benteng utama melawan virus dan bakteri, apalagi di musim pancaroba seperti sekarang,” jelasnya.

Langkah ini diambil karena pola serangan penyakit musiman terus berulang dari tahun ke tahun, terutama saat peralihan musim. Umar menegaskan, penanganan kesehatan tidak boleh hanya bersifat reaktif saat rumah sakit atau puskesmas sudah penuh pasien.

Meski layanan kesehatan tetap disiagakan, Umar menilai upaya edukasi jauh lebih berdampak dalam jangka panjang. “Pencegahan jauh lebih murah dan efektif ketimbang pengobatan. Maka edukasi harus jalan berdampingan dengan pelayanan,” ujarnya.

Ia pun mengimbau tokoh masyarakat dan para kader posyandu ikut aktif menyebarkan informasi tentang gejala-gejala penyakit musiman dan langkah sederhana untuk menghindarinya. 

“Kesehatan bukan hanya urusan dokter atau puskesmas, tapi tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (ri)