Gunakan Teknologi Infrared, BPBD Kotim Sisir Muara Mentaya Cari Penumpang Hilang

Kadis BPBD Kotim, Multazam
TINTABORNEO.COM, Sampit – Upaya pencarian terhadap seorang pria berusia sekitar 29 tahun yang dilaporkan terjatuh dari kapal feri Dharma Kencana milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) terus dilakukan oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Insiden tersebut terjadi pada Selasa (14/5/2025) pagi, di kawasan muara Sungai Mentaya, tepat saat kapal hendak merapat ke Pelabuhan Sampit.
Kepala BPBD Kotim, Multazam, menjelaskan bahwa korban tidak bepergian seorang diri, melainkan bersama seorang teman. Namun, hubungan keduanya tidak terlalu dekat.
“Informasinya korban bersama temannya, tetapi tidak saling mengenal secara akrab. Untuk informasi lebih detail, silahkan dikonfirmasi ke pihak berwenang di pelabuhan. Kami saat ini fokus pada proses pencarian dan pertolongan. Semoga korban segera ditemukan,” ujarnya.
Dalam operasi ini, BPBD mengerahkan satu unit tim SAR lengkap dengan perahu dan teknologi pendukung, termasuk drone berfitur infrared. Teknologi tersebut diharapkan mampu membantu pencarian di area-area sungai yang sulit dijangkau, terutama pada titik-titik yang mengalami penyurutan air.
“Di sejumlah bagian muara Sungai Mentaya memang terdapat wilayah yang dangkal, sehingga menyulitkan perahu untuk merapat. Dengan dukungan drone infrared, kita bisa memantau dari udara dan menjangkau area lebih luas,” jelas Multazam.
Rencana operasi pencarian dijadwalkan berlangsung selama tujuh hari, bekerja sama dengan tim gabungan dari Pos SAR Sampit, TNI AL, dan Polair. Seluruh tim berharap sinergi lintas instansi ini mampu mempercepat penemuan korban.
Dari keterangan saksi mata di atas kapal, insiden bermula saat kapal berada di muara dan tengah menunggu air pasang. Saat hendak bergerak menuju pelabuhan, korban tiba-tiba terjatuh dari kapal. Mengetahui kejadian itu, pihak kapal segera menghentikan mesin dan melakukan pencarian dengan memutar di lokasi kejadian hingga lima kali. Namun, korban tidak berhasil ditemukan.
“Pukul 06.15 WIB, kapal kembali melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Sampit setelah pencarian awal tidak membuahkan hasil,” tambah Multazam. (li)