Bupati Kotim: TKS 2025 Momentum Tingkatkan Produktivitas Sawit Nasional

|
<p>Bupati Kotim Halikinnor saat mengunjungi stan di acara Teknis Kelapa Sawit dan Field Trip (TKS 2025) yang digelar pada Senin (28/4/2025). </p>

Bupati Kotim Halikinnor saat mengunjungi stan di acara Teknis Kelapa Sawit dan Field Trip (TKS 2025) yang digelar pada Senin (28/4/2025). 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor membuka acara Teknis Kelapa Sawit dan Field Trip (TKS 2025) yang digelar pada Senin (28/4). Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya peningkatan produktivitas kelapa sawit nasional secara berkelanjutan di tengah meningkatnya kebutuhan minyak nabati dunia.

“Kita semua mengetahui bahwa kebutuhan minyak nabati dunia terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan industri. Saat ini, minyak sawit menjadi pemasok utama minyak nabati global, di mana sekitar 80 persen produksinya berasal dari Indonesia dan Malaysia,” ujar Halikinnor.

Sebagai produsen sekaligus konsumen terbesar, Indonesia memikul tanggung jawab besar untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas kelapa sawit nasional. Terlebih lagi, dengan adanya program B40 yang mendorong konsumsi domestik, kebutuhan dalam negeri terus bertambah di tengah stagnasi produktivitas dan tantangan teknis yang ada.

“Kita tidak bisa lagi mengandalkan ekspansi lahan. Fokus kita adalah intensifikasi melalui upaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tegasnya.

Halikinnor juga menyoroti pentingnya program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang didukung pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Namun, ia mengakui bahwa realisasi PSR masih menghadapi hambatan, terutama soal legalitas lahan. Oleh karena itu, percepatan program ini harus didorong melalui sinergi semua pihak.

Selain itu, berbagai tantangan teknis seperti penurunan kinerja serangga penyerbuk Elaeidobius kamerunicus, serangan Ganoderma, hama, penyakit tanaman, serta penggunaan pupuk dan benih yang tepat, harus menjadi perhatian utama.

“Penggunaan benih legal unggul adalah kunci utama untuk mencapai produktivitas optimal,” tegas Halikinnor.

Menurutnya, TKS 2025 menjadi sangat penting untuk memperkuat pengetahuan teknis dan kolaborasi para pelaku industri sawit. Melalui pelatihan, field trip, dan pameran, peserta tidak hanya memperoleh teori tetapi juga pengalaman langsung di lapangan.

“Saya memberikan apresiasi tinggi kepada Media Perkebunan atas inisiatif menyelenggarakan kegiatan ini. Kita bertujuan mempercepat pelaksanaan program PSR, menyebarluaskan pengetahuan pengelolaan Ganoderma dan OPT, serta memperkenalkan praktik terbaik penggunaan pupuk dan benih berkualitas,” katanya.

Bupati juga menyambut baik penyelenggaraan pameran benih dan pupuk yang dibuka untuk umum, agar masyarakat lebih mengenal produk-produk pendukung keberhasilan perkebunan sawit.

“Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat komitmen meningkatkan produktivitas dan daya saing kelapa sawit, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur,” pungkas Halikinnor. (dk)