Bupati Kotim Imbau Warga Bantaran Sungai Waspada, Serangan Buaya Meningkat

Ilustrasi tintaborneo.com
TINTABORNEO.COM, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor, mengimbau warga yang bermukim di sepanjang bantaran sungai agar selalu meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat beraktivitas pada malam hingga dini hari. Imbauan ini menyusul meningkatnya laporan kemunculan dan serangan buaya dalam beberapa bulan terakhir.
“Buaya kalau makanannya cukup biasanya tidak akan mengganggu, tapi kalau kelaparan mereka akan mencari mangsa, bahkan bisa menyerang manusia. Karena itu, saya minta warga yang tinggal di bantaran sungai untuk waspada, terutama saat malam dan dini hari,” ujar Halikinnor, Selasa (29/04/2025).
Peringatan tersebut juga diperkuat oleh data dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit. Kepala BKSDA Muriansyah menyebutkan, sejak Januari hingga April 2025 tercatat sudah tiga kali terjadi serangan buaya terhadap manusia di wilayah Kotim.
“Ketiga kasus itu terjadi di Sungai Mentaya dan anak-anak sungainya. Pertama di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, dua orang mengalami luka-luka di kaki dan tangan. Kemudian di bulan April, terjadi lagi serangan di Desa Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut, yang menyebabkan satu korban meninggal dunia,” terang Muriansyah.
Ia menjelaskan, meningkatnya konflik antara manusia dan buaya dipicu oleh kerusakan habitat alami satwa predator tersebut, yang berdampak pada menurunnya ketersediaan pakan.
“Akibat habitat yang rusak dan berkurangnya pakan alami, buaya semakin sering mendekat ke pemukiman manusia untuk mencari makan,” tambahnya.
Pihak BKSDA bersama pemerintah daerah terus mengimbau masyarakat agar menghindari aktivitas yang berisiko tinggi di sungai, serta tidak membuang bangkai hewan atau limbah rumah tangga ke sungai yang dapat memancing kedatangan buaya. (li)