Bulog Kotim Serap 258 Ton Gabah, Terkendala Musim Hujan

|
<p>Bulog KC Kotim terus menyerap gabah petani lokal, di Desa Lampuyang, Sabtu (26/4/2025).</p>

Bulog KC Kotim terus menyerap gabah petani lokal, di Desa Lampuyang, Sabtu (26/4/2025).


TINTABORNEO.COM, Sampit – Perum Bulog Cabang Kotawaringin Timur (Kotim) telah menyerap 258 ton gabah kering panen (GKP) sejak 10 Maret hingga 26 April 2025. Upaya ini dilakukan untuk menjaga stok beras nasional dan menstabilkan harga di pasaran.

Kepala Bulog KC Kotim Muhammad Azwar Fuad mengatakan, serapan terbesar berasal dari Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit. Ia memastikan Bulog terus menambah volume serapan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Ini bagian dari komitmen kami memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjaga harga tetap stabil,” kata Fuad.

Meski demikian, proses serapan tak berjalan mulus. Bulog menghadapi tantangan kadar air gabah yang masih tinggi akibat musim hujan.

“Gabah harus dikeringkan sampai kadar airnya 14 persen agar bisa digiling. Karena curah hujan masih tinggi, pengeringan butuh waktu lebih lama, bisa lebih dari tujuh hari,” jelas Fuad.

Untuk pembayaran, Bulog menyediakan dua opsi, tunai atau transfer bank. Namun petani wajib menyerahkan fotokopi KTP untuk verifikasi sebelum pembayaran diproses.

Saat ini, stok beras di Gudang Bulog Kotim tercatat sekitar 3.200 ton. Jumlah tersebut diperkirakan bertambah seiring masuknya pasokan dari Pegatan dan Lampuyang.

Terkait beras premium, Fuad mengungkapkan, Kotim masih mungkin mendatangkan stok dari luar provinsi, khususnya dari Jawa. Hal ini lantaran penggilingan lokal belum seluruhnya mampu menghasilkan beras kualitas premium.

“Manajemen stok Bulog itu nasional. Kalau kapasitas gudang memungkinkan, pengiriman dari provinsi lain akan dilakukan,” tutupnya. (dk)