Bertahan di Tengah Tekanan, Bupati Kotim Dorong Inovasi Gali PAD

Bupati Kotim Halikinnor saat memberikan sambutan pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat administrator RSUD dr Murjani Sampit, Rabu (9/4/2025).
TINTABORNEO.COM, Sampit – Meski adanya tekanan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memilih untuk tidak menyerah. Bupati Halikinnor menegaskan bahwa kunci kemandirian fiskal daerah adalah keberanian berinovasi dan menggali potensi lokal yang selama ini belum tergarap optimal.
“Kalau hanya menunggu dana pusat, banyak program bisa stagnan. Saatnya perangkat daerah bergerak, mencari terobosan,” ujarnya saat melantik pejabat RSUD dr. Murjani Sampit, Rabu (9/4/2025).
Penurunan alokasi dana pusat disebutnya sebagai tantangan serius. Banyak agenda pembangunan, terutama di sektor vital seperti kesehatan dan pendidikan, terancam tertunda jika daerah tidak mampu mencari solusi alternatif. Halikinnor menekankan bahwa saat inilah kreativitas birokrasi diuji.
Salah satu contoh nyata upaya kemandirian fiskal datang dari RSUD dr. Murjani Sampit. Di tengah segala keterbatasan, rumah sakit ini justru mencatatkan capaian luar biasa: pendapatan tahun 2024 tembus Rp145 miliar, jauh di atas target awal Rp115 miliar.
“Tahun ini targetnya Rp129 miliar, tapi kita berharap bisa tembus Rp150 miliar. Ini bukti bahwa kalau dikelola dengan serius, potensi kita besar,” kata Halikinnor.
Namun, ia tak sekadar menyoroti soal angka. Bupati juga menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam pengelolaan keuangan daerah, terutama dalam sistem pembagian jasa pelayanan di rumah sakit. Hal ini dinilai penting untuk menjaga semangat dan kinerja tenaga medis.
“Sudah ada jasa pelayanan, maka pengelolaannya harus adil dan mendorong peningkatan mutu. Jangan malah jadi sumber konflik,” tegasnya.
Lebih dari sekadar pencapaian satu institusi, Halikinnor berharap semangat ini bisa menular ke seluruh perangkat daerah. Ia mendorong agar sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat diperkuat, sambil terus mencari inovasi berbasis potensi lokal. Karena menurutnya, di masa seperti sekarang, hanya daerah yang mampu beradaptasi yang bisa bertahan. (dk)