Cegah Keracunan Terulang, Wabup Kotim Tekankan Pentingnya Kebersihan Makanan 

|
<p>Pedagang yang berjualan di Pasar Ramadan di kawasan Taman Kota Sampit, Sabtu (1/3/2025).</p>

Pedagang yang berjualan di Pasar Ramadan di kawasan Taman Kota Sampit, Sabtu (1/3/2025).


TINTABORNEO.COM, Sampit – Memasuki bulan suci Ramadan 1446 Hijriah ini, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali mengingatkan seluruh pedagang makanan, khususnya yang berjualan di pasar Ramadan, agar lebih memperhatikan sanitasi dan higienitas dalam pengolahan makanan. Hal ini penting dilakukan agar kejadian keracunan massal yang menimpa warga Kotim pada Ramadan tahun 2023 lalu tidak kembali terulang.

Wakil Bupati Kotim, Irawati, pada Sabtu (1/3), menegaskan pentingnya penyajian makanan yang bersih dan sehat demi keamanan bersama. “Kegiatan ini juga diharapkan nantinya makanan yang disajikan benar-benar higienis, tidak mengandung unsur yang membahayakan kesehatan,” kata Irawati.

Irawati menambahkan bahwa peristiwa keracunan massal tahun 2023 lalu menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama pedagang makanan. “Kami minta agar pedagang benar-benar menjaga kebersihan makanan, mulai dari bahan baku, proses pengolahan, hingga penyajian. Jangan sampai ada bahan pengawet atau pewarna yang berbahaya digunakan,” ujarnya.

Sebagai informasi, pada akhir Maret 2023 lalu, sebanyak 84 warga Kotim mengalami keracunan usai mengonsumsi kue ipau yang dibeli di pasar Ramadan. Korban mengalami gejala mual, muntah, diare, hingga demam. Bahkan, satu orang dilaporkan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya bakteri berbahaya seperti Escherichia Coli (E. Coli) dan Salmonella dalam makanan tersebut.

Bupati Halikinnor mengingatkan bahwa kesehatan selama Ramadan sangat penting agar masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan lancar. Karena itu, tidak hanya pedagang yang harus menjaga kebersihan, tetapi juga pembeli diharapkan turut menjaga lingkungan pasar tetap bersih dan nyaman.

“Kami tidak ingin kejadian tahun lalu terulang. Jadi, mohon perhatian penuh kepada seluruh pedagang, terutama yang berjualan di pasar Ramadan. Perhatikan rasa, pewarna, dan cara memasak makanan yang dijual,” tegasnya.

Dengan pengawasan yang lebih ketat dan kesadaran bersama, diharapkan Ramadan tahun ini dapat berjalan dengan aman dan nyaman, tanpa adanya kasus keracunan makanan yang merugikan banyak pihak. (dk)