Baznas Kotim Salurkan Rp 30 Juta untuk Masyarakat Penerima Manfaat 

|
<p>Penyaluran santunan Baznas  kepada kaum Dhuafa oleh Bupati Kotim Halikinnor, Kamis (20/3/2025).</p>

Penyaluran santunan Baznas  kepada kaum Dhuafa oleh Bupati Kotim Halikinnor, Kamis (20/3/2025).


TINTABORNEO.COM, Sampit – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menegaskan perannya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Lewat program Tarhib Ramadan, Baznas Kotim menyalurkan dana zakat sebesar Rp 30 juta kepada  kelompok penerima manfaat.

Ketua Baznas Kotim Sutimin mengatakan bahwa bantuan ini mencakup berbagai sektor, mulai dari santunan untuk anak yatim, janda dhuafa, hingga dukungan bagi pelaku usaha kecil. Sebanyak 20 anak yatim menerima bantuan Rp 300 ribu per orang, sementara 10 janda dhuafa dan 10 lansia dhuafa masing-masing mendapatkan Rp 250 ribu serta paket sembako senilai Rp 150 ribu. Selain itu, lima pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) menerima modal usaha Rp 2 juta per orang.

Tak hanya itu, Baznas Kotim juga memberikan fasilitas bagi lima musala berupa dua kipas angin dan satu karpet senilai Rp 1 juta per unit. Bantuan pendidikan turut disalurkan kepada empat anak, masing-masing mendapatkan Rp 250 ribu.

Dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah, Baznas Kotim menegaskan komitmennya terhadap transparansi. Seluruh proses pencatatan dan penyaluran dana dilakukan secara terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat melalui berbagai platform informasi.

“Kami memastikan seluruh pengelolaan dana ini dapat diaudit dan dipantau publik. Setiap tahun, Baznas Kotim juga menjalani audit syariah yang diawasi langsung oleh Kementerian Agama Kotim,” ujar Sutimin, Kamis (20/3).

Bupati Kotim Halikinnor yang hadir dalam kegiatan itu memberikan apresiasi atas langkah Baznas Kotim dalam memperkuat solidaritas sosial di daerahnya. Ia menilai program ini bukan hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan.

“Bantuan ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga memberikan motivasi agar mereka tetap berjuang dalam kehidupan,” kata Halikinnor.

Pemerintah daerah, lanjutnya, akan terus mendukung inisiatif seperti ini karena sejalan dengan upaya pengentasan kemiskinan di Kotim. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif menunaikan zakat, infak, dan sedekah sebagai instrumen pembangunan sosial yang berkelanjutan.

“Di tengah keterbatasan anggaran pemerintah, optimalisasi zakat bisa menjadi solusi dalam memperkuat kesejahteraan sosial di Kotim,” tutupnya.

Dengan program ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang terbantu dan semangat kepedulian sosial terus berkembang. (dk)