Titik Hotspot Mulai Muncul di Kotim, BPBD Imbau Masyarakat Jangan Membakar Lahan

|
<p>Kepala BPBD Kotim, Multazam</p>

Kepala BPBD Kotim, Multazam


TINTABORNEO.COM, Sampit – Terpantau tiga titik panas atau hotspot baru-baru ini di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim meningkatkan kesiagaan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring berkurangnya intensitas hujan, terlebih dengan terpantau nya tiga titik panas atau hotspot.

“Sore kemarin ada terpantau tiga titik panas, ini memang seiring dengan berkurangnya intensitas hujan di daerah kita. Dan untuk informasi ini telah kita terdistribusi ke satuan kecamatan,” kata Kepala BPBD Kotim, Multazam, Selasa (4/2/2025). 

Tiga titik panas tersebut diketahui berada di tiga kecamatan berbeda yakni di Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Desa Tanjung Jariangau Kecamatan Mentaya Hulu dan Desa Palangan Kecamatan Kota Besi.

“Kami memperkirakan munculnya titik panas ini diakibatkan adanya cuaca panas saat ini. Sudah beberapa hari ini sebagian besar wilayah Kotim tidak diguyur hujan,” ucapnya. 

Sedangkan, berdasarkan hasil koordinasi BPBD Kotim dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kotim, dijelaskan bahwa kondisi cuaca panas saat ini terjadi disebabkan sedang terjadinya gangguan cuaca regional.

Gangguan cuaca itu berlangsungnya dua siklon tropis di wilayah selatan Benua Maritim Indonesia(BMI) yaitu TC Vince dan TC Taliah. Hal ini menyebabkan konsentrasi massa udara lebih konsen ke arah TC tersebut sehingga pertumbuhan awan hujan di wilayah Kotim menjadi berkurang.

“Hal tersebut pula yang menyebabkan kecepatan angin bertambah. Ini tentu perlu menjadi perhatian kita bersama untuk mengantisipasi dampaknya nanti,” tambahnya. 

Sebagai bentuk antisipasi terhadap meningkatnya potensi karhutla pada saat ini BPBD Kotim akan meningkatkan kesiapsiagaannya. Dengan harapan upaya pencegahan ini bisa lebih maksimal dijalankan dengan dukungan semua pihak, khususnya masyarakat dengan tidak membakar lahan. (ri)