Mayat Dua Bocah yang Tenggelam di Sungai Mentaya Ditemukan

|
<p>Tim SAR gabungan saat proses pencarian korban tenggelam di Sungai Mentaya</p>

Tim SAR gabungan saat proses pencarian korban tenggelam di Sungai Mentaya


TINTABORNEO.COM, Sampit – Setelah tiga hari pencarian, Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan satu korban tenggelam di Sungai Mentaya, Kelurahan Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada Jumat 14 Februari  malam .

 Korban yang merupakan kakak dari korban pertama ditemukan sekitar 800 meter dari lokasi kejadian, setelah sebelumnya adiknya berhasil ditemukan 200 meter dari titik awal tenggelam sehari setelah insiden terjadi.  

“Pukul 22.50 WIB, korban tenggelam akhirnya ditemukan. Alhamdulillah, kedua kakak beradik telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Kepala BPBD Kotim, Multazam.  Sabtu, (15/2/2025).

Menurutnya, korban yang lebih tua ini ditemukan setelah tiga hari pencarian intensif oleh Tim SAR Gabungan, yang melibatkan BPBD Kotim, Basarnas, TNI-Polri, serta masyarakat setempat.  

“Jarak penemuan korban sekitar 800 meter dari lokasi awal tenggelam, sementara adiknya ditemukan lebih dulu pada Kamis sore, sekitar 200 meter dari titik kejadian. Setelah ditemukan, korban langsung diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman,” jelasnya.  

Diberitakan sebelumnya, dua bocah bersaudara, Jojo (12) dan Riko (9), yang merupakan warga Kelurahan Kuala Kuayan, tenggelam saat berenang di Sungai Mentaya pada Rabu, 12 Februari 2025.  

Kejadian tragis ini bermula saat keduanya tengah bermain dan berenang di pinggir sungai bersama beberapa teman mereka pada pukul 14.00 WIB. Tanpa disadari, Riko, sang adik, terbawa arus hingga ke bagian sungai yang lebih dalam, sekitar empat meter.  

Melihat adiknya dalam bahaya, Jojo berusaha menolong, namun naas, ia juga terseret arus sungai yang cukup deras. Kedua kakak beradik itu pun akhirnya tenggelam dan menghilang di dasar sungai.  

“Pada pukul 16.20 WIB, korban terlalu jauh berenang ke tengah sungai yang cukup dalam, sekitar empat meter. Salah satu teman mereka sempat berusaha menolong, tetapi justru hampir ikut terseret arus,” ungkap Multazam.  

Beberapa saat kemudian, teman-teman korban yang selamat segera memberi tahu warga sekitar. Upaya pencarian pun langsung dilakukan secara manual oleh warga, sebelum akhirnya Tim SAR Gabungan turun tangan.  

Tim SAR Gabungan langsung bergerak cepat dengan menyisir area sungai menggunakan perahu karet dan metode penyelaman. Pada Kamis 13 Februari 2025. jasad Riko ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi awal tenggelam.  

Pencarian Jojo masih berlanjut hingga akhirnya pada Jumat malam 14 Februari 2025, jasadnya ditemukan sekitar 800 meter dari titik kejadian. (i)