DLH Kotim Galakkan Gerakan Tanam Pohon, Sekolah dan Instansi Jadi Target Utama
TINTABORNEO.COM, Sampit – Upaya penghijauan terus digalakkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan meluncurkan program tanam pohon di sekolah dan instansi pemerintahan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kelestarian alam.
Plt Kepala DLH Kotim Marjuki, menegaskan bahwa gerakan ini akan dimulai dari sekolah-sekolah sebelum diperluas ke kantor pemerintahan. Menurutnya, sekolah merupakan tempat strategis untuk menanamkan kebiasaan peduli lingkungan sejak dini.
“Kami ingin memastikan bahwa generasi muda memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi. Oleh karena itu, sekolah menjadi target awal program penghijauan ini,” ujar Marjuki, Selasa (18/2/2025).
Sebagai bentuk dukungan, DLH telah membagikan bibit pohon buah, seperti rambutan dan mangga, ke beberapa sekolah. Harapannya, selain menambah ruang hijau, pohon yang ditanam juga bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa dan masyarakat sekitar.
Tidak hanya menyasar sekolah Adiwiyata, gerakan ini akan diterapkan di seluruh sekolah dan instansi pemerintahan di Kotim. Marjuki optimistis bahwa budaya peduli lingkungan dapat berkembang jika dimulai dari individu dalam komunitasnya masing-masing.
“Jika kebiasaan menanam pohon dan menjaga kebersihan ini diterapkan di lingkungan sekolah dan kantor, maka efek positifnya akan meluas ke masyarakat. Sampah dan penghijauan bukan lagi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi menjadi gerakan bersama,” jelasnya.
Sebagai langkah tambahan, DLH juga membagikan bak sampah ke sekolah dan instansi untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik. Dengan fasilitas ini, sampah organik dapat dipilah lebih efektif sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir di Pal 14, Jalan Jenderal Sudirman.
Marjuki mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam gerakan ini. “Pemerintah akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, tetapi partisipasi masyarakat adalah kunci keberhasilannya,” pungkasnya.
Program ini diharapkan tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih asri, tetapi juga membangun budaya peduli lingkungan di Kotim, sehingga keberlanjutan alam dapat terjaga untuk generasi mendatang. (dk)