Perpusnas Dukung Penuh Optimalisasi Gedung Baru Perpustakaan Kotim

|
<p>Perwakilan Perpusnas saat menerima plakat yang diserahkan oleh Bupati Kotim Halikinnor Halikinnor pada peresmian gedung batu perpustakaan daerah Kotim, Senin (20/1/2025).</p>

Perwakilan Perpusnas saat menerima plakat yang diserahkan oleh Bupati Kotim Halikinnor Halikinnor pada peresmian gedung batu perpustakaan daerah Kotim, Senin (20/1/2025).


TINTABORNEO.COM, Sampit – Perwakilan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Taufik, menegaskan pentingnya memanfaatkan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum yang baru diresmikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Gedung yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 sebesar Rp 10 miliar ini merupakan hasil perjuangan panjang pihak perpustakaan Kotim untuk bersaing dengan kabupaten lain.

“Pembangunan gedung ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Apalagi di era kecerdasan buatan (AI) seperti sekarang, perpustakaan harus menjadi pusat pengetahuan yang adaptif terhadap kebutuhan pembangunan,” ujar Taufik, Senin (20/1/2025).

Taufik menegaskan bahwa gedung ini bukan sekadar bangunan, melainkan langkah awal untuk mendorong kegiatan literasi yang lebih aktif. Ia juga mengapresiasi kolaborasi Pemkab Kotim dengan perusahaan melalui program CSR untuk mendukung fasilitas perpustakaan. 

“Dengan kemitraan ini, perpustakaan bisa menyediakan sarana yang memadai bagi komunitas literasi untuk tumbuh dan berkreasi,” tambahnya.

Selain fisik, Perpusnas juga memberikan bantuan sebesar Rp 500 juta untuk mendukung berbagai kegiatan non-fisik di perpustakaan. Dana ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk melibatkan komunitas literasi. “Gedung ini harus menjadi tempat nyaman yang menginspirasi ide-ide kreatif anak muda dan mampu menampung berbagai kegiatan yang menunjang pembangunan,” jelas Taufik.

Ia juga mendorong perpustakaan Kotim untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya. Saat ini, akreditasi perpustakaan masih berada di tingkat C, namun Taufik optimistis dengan pemanfaatan maksimal gedung baru, akreditasi dapat meningkat menjadi A pada 2026. Hal ini akan membuka peluang untuk mendapatkan anggaran lebih besar, termasuk DAK fisik senilai Rp 1 miliar, untuk mendukung melaksanakan kegiatan. 

“Biarkan buku-buku di perpustakaan ini rusak karena sering dibuka oleh pembaca. Itu tanda perpustakaan hidup dan bermanfaat. Kami harap perpustakaan ini menjadi ruang yang tidak hanya klasik, tetapi adaptif, mampu menarik generasi muda untuk mengembangkan literasi mereka,” tutupnya. (dk)