Pemkab Kotim Siapkan Anggaran Infrastruktur Rp181,657 M Untuk 2025

|
<p>Kepala Dinas SDABMBKPRKP Kotim, Mentana Dhinar Tistama saat diwawancarai belum lama ini. </p>

Kepala Dinas SDABMBKPRKP Kotim, Mentana Dhinar Tistama saat diwawancarai belum lama ini. 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP), siapkan anggaran sebesar Rp 181,657 miliar untuk pembangunan infrastruktur pada tahun 2025.

“Dana tersebut akan digunakan untuk 339 paket dengan kegiatan di tiga bidang utama,” kata Kepala Dinas SDABMBKPRKP Kotim, Mentana Dhinar Tistama, Minggu (19/1/2025). 

Dengan rincian, sebanyak Rp 156,9 miliar akan dialokasikan untuk 218 paket bidang Bina Marga yang mencakup pembangunan dan perbaikan jalan, gang, serta jembatan.

Untuk bidang perumahan rakyat dan kawasan permukiman, terdapat 64 paket kegiatan dengan anggaran Rp 10,7 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk perbaikan gang.

Dan untuk bidang sumber daya air mendapatkan Rp 14 miliar untuk 57 paket kegiatan yang meliputi saluran irigasi primer dan pintu air.

Namun, sudah ada kegiatan strategis yang menjadi prioritas yakni meliputi rekonstruksi Jalan Simpang Kalang-Tumbang Kalang senilai Rp 27 miliar, Jalan Kota Besi-Kandan-Camba Rp 26 miliar, Jalan Nusantara di Desa Bapeang Rp6 miliar.

Selanjutnya, jalan Wana Mustika di Telaga Antang Rp13,8 miliar, pembangunan irigasi di Desa Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Rp1,6 miliar, dan pembangunan Jembatan Sei Saan di Kecamatan Tualan Hulu Rp6 miliar. 

“Sebagian besar proyek itu akan didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH), khususnya DBH perkebunan kelapa sawit,” ujarnya. 

Mentana mengatakan dengan menurunnya pendapat DBH sawit tentunya akan memengaruhi alokasi anggaran pembangunan. Namun demikian, sesuai visi dan misi Bupati bahwa konektivitas jalan dan pengendalian banjir tetap menjadi prioritas utama, sehingga pihaknya mengoptimalkan sumber pendanaan lain, seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Saat ini beberapa proyek sudah memasuki tahap lelang, bahkan ada yang telah selesai. Kami menunggu informasi lebih lanjut dari pusat terkait kontrak karena sebagian besar pendanaan berasal dari DAK dan DBH,” tandasnya. (ri)