Kantongi Izin dari Pemerintah Pusat, Pemkab Kotim akan Segera Bangun SPBN

Bupati Kotim, H Halikinnor.
TINTABORNEO.COM, Sampit – Komitmen pemerintah dalam upaya mempermudah akses nelayan mendapatkan BBM Subsidi. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan bangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).
“Setelah pabrik pakan ikan dan pabrik es balok, kita akan bangun SPBN untuk membantu para nelayan kita dalam mempermudah mendapatkan BBM bersubsidi,” kata Bupati Kotim, H Halikinnor, Minggu (26/1/2025).
Rencana pembangunan SPBN itu, Pemkab Kotim saat ini telah mengantongi izin dari pemerintah pusat untuk pembangunannya di di Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Halikinnor mengungkapkan karena sudah mendapatkan izin dari pemerintah pusat, pembangunan SPBN tersebut akan segera dilakukan. Dan pembangunan itu akan dikerjakan paling lambat awal Februari 2025 ini.
“Insya Allah akhir bulan Januari atau paling lambat awal Februari akan kita bangun SPBN supaya masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan BBM atau minyak solar,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa lokasi pembangunan SPBN tidak akan jauh dari Pabrik Pakan Ikan Sijura dan Pabrik Es. Hal ini guna untuk memudahkan para nelayan, karena di kawasan tersebut juga terdapat dermaga untuk aktivitas bongkar muat ikan hasil tangkapan.
“Jadi nantinya akan lebih mudah, para nelayan bisa sambil bongkar hasil muat ikan sekaligus melakukan pengisian BBM nya,” jelasnya.
la juga menjelaskan, SPBN berbeda dengan SPBU pada umumnya. SPBN akan melayani bahan bakar minyak, khususnya solar untuk kebutuhan nelayan yang hendak melaut dan petani yang mengoperasikan alat produksi pertanian.
“Harganya khusus bersubsidi karena langsung harga dari SPBU dan boleh pakai jerigen karena memang untuk keperluan kapal nelayan maupun alsintan untuk pertanian,” pungkasnya.
Diharapkan dengan adanya SPBN ini, kesulitan nelayan untuk mendapatkan BBM bisa teratasi, dengan harga BBM yang lebih murah otomatis harga ikan pun tidak terlalu tinggi, sehingga dampaknya juga bisa dirasakan oleh masyarakat. (ri)