Tragis, Suami Tega Tikam Istri Hingga Kritis

|
<p>I saat menjalani perawatan medis di RSUD Dr. Murjani. </p>

I saat menjalani perawatan medis di RSUD Dr. Murjani. 


TINTABORNEO, Sampit – Seorang perempuan asal Desa Batuah, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berinisial I (28) menjadi korban KDRT yang dilakukan oleh suaminya berinisial Y. Korban mengalami luka parah dibagian perut karena ditikam oleh suaminya hingga usus perut keluar. 

Akibatnya korban kini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Dr. Murjani Sampit dan kondisi I semakin memburuk, dan hingga saat ini ia masih dalam keadaan kritis.

“Saat ini korban masih berada di rumah sakit. Bahkan, kondisinya terus menurun,” ujar Udin, rekan korban, Jumat, (18/10).

Untuk diketahui bahwa Insiden tragis tersebut terjadi pada Rabu 16 Oktober 2024 dini hari. Berdasarkan informasi yang dihimpun bahwa I mengalami luka parah di bagian perutnya akibat ditikam menggunakan senjata tajam jenis pisau oleh Y, suaminya sendiri. Luka yang cukup dalam di bagian kanan perutnya menyebabkan I harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Dimana saat itu Y mengambil pisau yang disimpan di atas gelas dan menikam istrinya di bagian perut hingga mengeluarkan usus. Dan pisau yang Ditikam ke istrinya tersebut tebus ke bagian kiri perut istrinya. 

Menurut Udin, yang bekerja bersama korban di sebuah klub bilyard di Jalan Tjilik Riwut, Kecamatan Baamang, Sampit, I dikenal sebagai sosok yang rajin dan tidak pernah terlibat masalah, baik di tempat kerja maupun di luar.

 “Dia itu perempuan yang baik dan fokus dengan pekerjaannya. Kami sering pulang larut malam karena tempat kerja kami tutup sekitar pukul 00.00 WIB, jadi sudah biasa kalau sampai rumah dini hari,” jelas Udin.

Ia juga menambahkan bahwa tidak pernah ada indikasi bahwa I terlibat dengan pria lain selama bekerja, menepis kemungkinan motif perselingkuhan dalam insiden KDRT ini. “Setahu kami, dia tidak pernah terlibat masalah apapun, termasuk urusan dengan pria lain. Dia sangat profesional dalam pekerjaannya,” tegasnya.

Sebelumnya, kasus KDRT itu terjadi di Jalan Tidar IV, Gang Murai, Kecamatan Baamang, Sampit. Informasi menyebut, bahwa pertengkaran kedua pasangan suami istri itu diduga dilatari masalah ekonomi. (li)