Pembangunan Jalan Seberang Prioritas dengan Anggaran Rp 800 Miliar

<p>Pjs Bupati Kotim Shalahuddin </p>
Pjs Bupati Kotim Shalahuddin
Bagikan

TINTABORNEO, Sampit – Setelah melalui berbagai pertimbangan dan atas masukan dari berbagai pihak, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) akan memfokuskan pembangunan jalan wilayah seberang dibandingkan dengan rencana pembangunan Jembatan Mentaya. 

“Awalnya kita ingin membangun Jembatan Mentaya,  tapi saya melihat dulu segi prioritasnya, yang mana lebih utama. Ternyata yang lebih prioritas itu  yang melewati Jembatan Cempaga Desa Cempaka Mulia Timur,” kata Shalahuddin, Kamis (3/10).

Pertimbangan ini menurutnya telah didiskusikan bersama dengan stakeholder terkait, termasuk juga masukan dari kegiatan rapat kerja bersama para kades se-Kotim. Dimana para kades umumnya menginginkan agar pemerintah bisa memprioritaskan pembangunan jalan terlebih dulu dibandingkan dengan membangun Jembatan Sampit-Seranau. 

Pembangunan jalan seberang yang diharapkan tersebut membentang sepanjang 125 km sampai perbatasan Pagatan. Pembangunan jalan ini akan melewati beberapa desa, sehingga akses ini akan membantu desa-desa.

“Saya usulkan agar jalan kabupaten bisa menjadi jalan provinsi, jadi penanganannya bisa lebih intens. Jadi prioritas utama kita bangun jalannya dulu,” terangnya. 

Dirinya memberikan contoh jalan di Kecamatan Antang Kalang, Samuda- Ujung Pandaran, yang saat ini sudah mulus beraspal. 

Sementara itu pembangunan jalan sepanjang kurang lebih 125 km itu sepenuhnya akan dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Kalteng.  Menurutnya pengerjaan yang dilakukan pemerintah provinsi dimulai dari membuka jalan sampai aspal, dengan anggaran sekitar Rp 800 miliar. 

“Sedangkan untuk membangun jembatan itu anggarannya Rp 1,5 – Rp 1,8 triliun, sementara jalan di seberang masih belum, jadi kita lebih mengutamakan jalan yang lewat Cempaka Mulia Timur dulu, karena ini beberapa desa terlewati, tembusnya Pagatan Kampung Tengah, sampai Kasongan,” ungkapnya. 

Dengan pembangunan infrastruktur jalan, membuka keterisolasian akses sejumlah desa di wilayah seberang diharapkan dapat menunjang dan meningkatkan perekonomian dibarengi dengan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu diharapkan nantinya apabila Jembatan Mentaya benar-benar dibangun, perekonomian di wilayah tersebut akan semakin menggeliat. (dk)