Kotim Perkuat Ulama Hadapi Tantangan Ajaran Sesat di Era Digital

<p>Pj Sekda Kotim Sanggul L Gaol pada Bimbingan Teknis (Bimtek) menanggulangi ajaran atau aliran sesat dalam Islam bagi Majelis Fatwa MUI kecamatan se-Kabupaten Kotim. </p>
Pj Sekda Kotim Sanggul L Gaol pada Bimbingan Teknis (Bimtek) menanggulangi ajaran atau aliran sesat dalam Islam bagi Majelis Fatwa MUI kecamatan se-Kabupaten Kotim.
Bagikan

TINTABORNEO, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) menanggulangi ajaran atau aliran sesat dalam Islam bagi Majelis Fatwa MUI Kecamatan se-Kabupaten Kotim. Bimtek ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan menjaga kemurnian agama Islam di era modern yang diwarnai dengan derasnya arus informasi dan ideologi.

“Tantangan dalam menjaga kemurnian agama Islam semakin kompleks di era modern ini.  Teknologi yang berkembang pesat membuka ruang bagi berbagai ideologi dan ajaran untuk tersebar lebih luas, bahkan menjangkau masyarakat kita yang ada di pelosok daerah,”  ujar Penjabat (Pj) Sekda Kotim, Sanggul L Gaol,  dalam sambutannya.

Oleh karena itu, peran para ulama, tokoh agama, dan khususnya Majelis Fatwa menjadi sangat krusial dalam menanggulangi penyebaran ajaran sesat. “Oleh karena itu peran para ulama tokoh agama dan khususnya majelis fatwa menjadi sangat krusial dalam menanggulangi penyebaran ajaran sesat,”  tegasnya.

Sanggul menekankan pentingnya peran Majelis Fatwa sebagai lembaga yang berperan dalam mengawal aqidah umat di tingkat kecamatan. “Majelis fatwa sebagai lembaga yang berperan dalam mengawali aqidah umat di tingkat kecamatan harus terus memperkuat wawasan pemahaman serta strategi dalam menghadapi berbagai bentuk penyimpangan yang dapat mengancam kesatuan umat,”  jelasnya.

Bimtek ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk saling berbagi ilmu, pengalaman, dan metode yang efektif dalam menangani permasalahan ajaran sesat. “Bimbingan Teknik ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk saling berbagi ilmu pengalaman dan metode yang efektif dalam menangani permasalahan ajaran sesat,”  ujarnya.

Sanggul juga menekankan pentingnya pendekatan yang bijak,  edukatif,  dan penuh kasih sayang dalam menghadapi umat yang mungkin telah terpapar ajaran sesat. Dalam upaya ini,  peran dakwah yang santun dan mendalam akan sangat membantu dalam mengembalikan mereka kepada ajaran Islam yang benar. 

Harapannya, melalui Bimtek ini, semua peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik sehingga siap untuk memberikan panduan yang tepat bagi masyarakat dalam menjaga keutuhan aqidah.  

“Sinergi antara pemerintah daerah, Majelis Fatwa, dan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa Kabupaten Kotawaringin Timur tetap menjadi wilayah yang aman, damai, dan selalu dalam naungan nilai-nilai Islam yang hakiki,” tegasnya. (dk)