Siap Hadapi Ancaman Karhutla, Ini Kata Ketua DPRD Seruyan

|
<p>Ketua DPRD Seruyan, Zuli Eko Prasetyo</p>

Ketua DPRD Seruyan, Zuli Eko Prasetyo


TINTABORNEO, Kuala Pembuang – Memasuki musim kemarau, ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menghantui masyarakat Kabupaten Seruyan. Untuk itu Ketua DPRD Seruyan, Zuli Eko Prasetyo, mengingatkan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk lebih siap dalam menghadapi ancaman karhutla yang berpotensi terjadi selama musim kemarau.

“Musim kemarau tampaknya sudah mulai tiba, dan kita perlu memastikan kesiapan dari semua pihak. Baik itu pemerintah, instansi terkait, maupun masyarakat harus bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanganan karhutla,” kata Zuli Eko, Kamis, (8/8).

Mantan wartawan ini menekankan bahwa upaya pencegahan dan penanganan karhutla harus dilakukan secara optimal dan menyeluruh. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah kabupaten, dinas terkait, serta partisipasi aktif masyarakat adalah kunci utama dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang sering kali memicu bencana asap dan kerugian lainnya.

“Melalui kerja sama yang kuat antara berbagai pihak, kita berharap pencegahan dapat dilakukan dengan maksimal. Dengan demikian, dampak dari karhutla bisa kita cegah atau setidaknya diminimalisir,” tegasnya.

Sebagai seorang politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Zuli Eko juga menyadari bahwa kondisi cuaca saat ini yang mulai memasuki musim panas meningkatkan risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan proaktif dalam menjaga lingkungan.

“Saya mengajak masyarakat untuk bersatu padu dalam menjaga hutan dan lahan. Pencegahan dini sangat penting agar kita dapat menghindari kebakaran yang lebih besar. Kesadaran dan partisipasi semua pihak sangat dibutuhkan, terutama di wilayah-wilayah yang rawan karhutla,” ujar Zuli Eko.

Ia juga menekankan pentingnya pemetaan wilayah rawan karhutla oleh petugas terkait, sehingga upaya pencegahan dapat difokuskan di area yang memiliki potensi kebakaran tinggi. Dengan adanya pemetaan ini, langkah antisipasi bisa dilakukan lebih cepat dan tepat, sehingga kebakaran bisa dicegah sebelum menyebar luas.

“Upaya pencegahan yang efektif akan sangat bergantung pada kesigapan kita semua, baik petugas di lapangan maupun masyarakat setempat. Mari kita jaga lingkungan kita dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab bersama,” pungkasnya.

Ia berharap agar ancaman karhutla dapat dikelola dengan baik, sehingga dampak negatifnya bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat dapat diminimalisir. (li)