Truk Pengangkut Alat Berat yang Dikawal Polisi Tabrak Tiang Rambu Lalu Lintas

<p>Detik-detik truk pengangkut alat berat menabrak tiang pembatas di Jalan HM Arsyad</p>
Detik-detik truk pengangkut alat berat menabrak tiang pembatas di Jalan HM Arsyad
Bagikan

TINTABORNEO, Sampit – Sebuah truk Fuso pengangkut alat berat yang dikawal mobil polisi menabrak rambu pembatas tinggi kendaraan dan lampu lalu lintas di persimpangan Jalan HM Arsyad dan Jalan Pelita, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, pada Jumat 12 Juli sekitar pukul 22.00 WIB. 

Insiden ini menyebabkan kerusakan parah pada rambu, lampu, dan fasilitas umum lainnya, serta kerugian diperkirakan  mencapai Rp 350 juta.

Kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB. Truk tronton pengangkut alat berat dengan nomor polisi KH 8898 F yang dikawal mobil Patroli Lantas Polres Kotim. 

Dalam rekaman CCTV pihak Dishub Kotim dengan durasi 12 detik diduga tidak memperhitungkan tinggi kendaraan saat melintas di persimpangan. Akibatnya, truk menabrak rambu pembatas tinggi kendaraan yang memiliki ketinggian kurang lebih 5 meter.

Tabrakan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada rambu pembatas tinggi kendaraan, lampu lalu lintas, dan tiang penerangan jalan umum (PJU). Selain itu, CCTV dan fasilitas umum lainnya di sekitar lokasi juga mengalami kerusakan.

Proses evakuasi truk dan alat berat membutuhkan waktu sekitar 4 jam lebih. Petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kotawaringin Timur, Satlantas Polres Kotim, dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) bekerja sama untuk membersihkan puing-puing dan mengatur arus lalu lintas yang sempat tersendat.

Nanang Suryansyah, Plt Sekretaris Dishub Kotawaringin Timur (Kotim), mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan perbaikan terhadap rambu, lampu, dan fasilitas umum yang rusak. Ia juga menghimbau kepada para pengendara untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas, terutama terkait dengan batas ketinggian kendaraan.

“Semuanya Itukan kenanya kaya di pemuda Pramuka kaya di Rp. 350 juta untuk empat titik. Karena dia tiangnya bando, jadi ada tambahan lagi diatas. sekarang harga kontrolnya pun disana sekitar 60 juta, karena harga kontrol mahal, karena yang beli itu cuman dinas perhubungan jadikan mereka pasti bikin khusus, kita pesan lalu dibikin kan kaya gitu,” ucap Nanang, Sabtu, (13/7). 

“Kalo estimasi yang ini dengan plus kontrol dengan lampu PJU nya itu perkiraan 200 an ada. Kalo kabel ini harus semua, kita tidak boleh ada sambungan itu sekitar 100 an lebih mungkin 120 mungkin ya. Karena tiang bando bulan tiang biasa. Untuk tinggi tiang bando sekitar 5-6 meter sebenarnya, fungsinya kita kasih tiang bando itu supaya membatasi,” sambungnya. (li)