Pemkab Kotim Gelar Apel Siaga dan Gladi Kesiapsiagaan Darurat Bencana Karhutla

<p>Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain bersama Wakil Bupati Kotim, Irawati dan Kepala BPBD Kotim, Multazam saat melakukan pengecekan armada pemadam Karhutla, di Halaman Kantor BPBD, Jumat (19/7).</p>
Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain bersama Wakil Bupati Kotim, Irawati dan Kepala BPBD Kotim, Multazam saat melakukan pengecekan armada pemadam Karhutla, di Halaman Kantor BPBD, Jumat (19/7).
Bagikan

TINTABORNEO, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar apel siaga dan gladi kesiapsiagaan darurat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang dilaksanakan di Halaman Kantor BPBD, Jumat (19/7).

Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain langsung memimpin apel yang turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kotim, Irawati, Asisten I Setda Kotim, Rihel, Forkopimda Kotim, serta diikuti oleh peserta apel dari instansi terkait.

Resky menyampaikan apel siaga dan gladi kesiapsiagaan ini merupakan upaya pihaknya dalam mitigasi bencana Karhutla yang sudah mulai terjadi dibeberapa wilayah di Kabupaten Kotim.

“Karena dari evaluasi tim BPBD bahwa sudah ada terdapat beberapa Hotspot yang teridentifikasi akan terjadi bencana Karhutla secara meluas,” kata Kapolres.

Dalam rangka mencegah terjadinya bencana Karhutla ini secara meluas pihaknya akan bergerak cepat mulai dari melakukan mitigasi, mengidentifikasi, Cara Bertindak (CB), hingga melakukan tindakan.

“Lebih kita mencegah daripada nanti sudah meluas. Tentunya hal ini juga harus mendapatkan support dari masyarakat terkait dengan pemahaman maupun kesadaran untuk tidak membakar lahan,” ujarnya.

Lanjutnya, hal tersebut tentu disinyalir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kotim bahwa pada Agustus 2024 akan terjadi musim kemarau puncak.

“Memang ini kemarau lembab, tapi tidak menutup kemungkinan nantinya cuaca panas ini terus meningkat. Kalau sekarang tingkat cuaca panas di Kotim rata-rata ada di 32-33 derajat. Tapi kita tetap akan antisipasi dan tetap harus ada upaya-upaya kongkrit yang kita lakukan untuk mencegah hal tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut, dalam mencegah terjadinya Karhutla berbagai upaya telah Pemkab Kotim lakukan, seperti pengaktifan posko siaga kebakaran hutan dan lahan di BPBD Kotim, dan juga pengaktifan pos lapangan (poslap) di 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Utara, Baamang dan Seranau. (ri)