Sopir Ambulan yang Bawa Pasien Saat Kedatangan Presiden di Sampit Minta Maaf

TINTABORNEO, Sampit – Viral di media sosial video memperlihatkan mobil ambulan membawa pasien diminta berhenti saat rangkaian mobil Presiden Jokowi lewat saat iring-iringan Kunjungan Kerja di Sampit.
Video yang berdurasi 40 detik tersebut direkam oleh sopir ambulan. Menunjukkan mobil ambulan diberhentikan, dan pasien sakit diatas mobil sedang terbaring di bagian belakang didampingi dua orang keluarganya.
Ambulan dihalangi dan diarahkan untuk berhenti dan mematikan sirine saat arak-arak mobil presiden lewat di depan RSUD dr Murjani Sampit.
Pasca video itu viral, sopir ambulan Muhammad Risky membuat video klarifikasi dan permintaan maaf.
“Pada hari ini Kamis 27 Juni 2024 saya selaku driver ambulans tersebut menyatakan dengan adanya video yang sedang viral pada saat kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo,” ucapnya dalam video berdurasi 01.12 detik.
Ia menyatakan bahwa saat itu dirinya sedang membawa pasien dalam kondisi kritis. Dalam vidio tersebut, Risky menjelaskan saat itu dia panik lalu spontan merekam video dengan maksud dan tujuan agar mendapat prioritas jalan menuju rumah sakit.
Ia meminta maaf pada pihak yang merasa dirugikan atas video viral tersebut meski sebenarnya ambulan yang sedang membawa pasien juga harus mendapat prioritas jalan.
“Saya pribadi mohon maaf pada semua pihak dengan adanya video viral tersebut yang merasa dirugikan dan merasa tidak nyaman dengan video tersebut sekali lagi saya mohon maaf sekiranya video ini dapat mengklarifikasi atas video saya buat yang telah viral, demikian terimakasih,” ujarnya mengakhiri video.
Sementara itu Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji menyatakan bahwa saat itu kondisi di depan pintu masuk rumah sakit RSUD dr Murjani Sampit memang terhalang dengan warga yang membludak untuk menyambut iring-iringan kunjungan orang nomor satu tersebut.
“Tentunya dari tim TNI polri dan Paspampres sudah melakukan pengamanan jalur, pada saat itu memang warga cukup membludak ingin bertemu dan melihat rangkaian pengaman dari pak presiden dan tim ambulance tersebut memang pada saat itu mau masuk, cuman pada saat itu tim ambulance sepertinya tidak menyalakan rotator dan tidak memberitahu bahwa didalamnya ada pasien,” ucapnya.
Ditambahkannya, ini juga menjadi evaluasi pihaknya pada saat nanti ada pengawalan ataupun pengamanan di lapangan berkaitan dengan VVIP dan menjadi evaluasi untuk kedepannya supaya tidak terjadi kembali.
“Ini menjadi atensi juga dan menjadi koreksi kedepannya apabila kedepannya ada ambulance yang membawa pasien untuk menyalakan rotator dan memberitahukan kepada petugas yang ada di lapangan, sehingga bisa diprioritaskan untuk bisa masuk,” tutupnya. (li)