Sebagai Bentuk Penghargaan, Bupati Kotim Akan Tambah Insentif Guru Mengaji

Bupati Kotim, Halikinnor saat melaksanakan silahturahmi bersama guru-guru mengaji, di Aula Rujab Bupati, Senin (24/6).
TINTABORNEO, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor melakukan silahturahmi bersama dengan guru-guru mengaji, di Aula Rumah Jabatan Bupati, Senin (24/6).
“Saya sadar tantangan guru mengaji tidak mudah dengan adanya kemajuan teknologi saat ini, karena anak-anak sudah mengenal yang namanya gadget tentunya sangat sulit untuk mengajak mereka untuk mengaji,” kata Halikinnor.
Kegiatan silaturahmi tersebut diikuti sebanyak 198 guru mengaji yang ada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, diantaranya Kelurahan Ketapang 31 orang, Pasir Putih 13 orang, Mentawa Baru Hulu 20 orang, Mentawa Baru Hilir 80 orang, Sawahan 11 orang, Bangkuang Makmur 13 orang, Pelangsian 14 orang, Telaga baru 10 orang, dan Bapeang 6 orang.
Halikinnor mengucapkan berterimakasih kepada guru-guru mengaji yang sudah mengabdi di masyarakat sekitar, terutama dalam memberikan pengetahuan kitab suci Al Quran dan pedoman hidup terhadap anak-anak khususnya di Kabupaten Kotim.
“Saya yakin dengan berikan nya pengetahuan tentang agama dan diajarkannya Al Quran kepada anak-anak kita, maka hal-hal yang bersifat negatif akan terhindar termasuk dalam hal penyalahgunaan narkoba,” ucapnya.
Sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap guru-guru mengaji, Pemkab Kotim telah membuat program yaitu insentif khusus untuk guru mengaji yang bukan termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Saya ingat waktu itu di Kota Besi itu ada tempat mengaji yang hanya mendapatkan bayaran Rp. 5.000/bulan untuk setiap anak itupun masih banyak terlambat. Untuk itu kita buat program ini, walaupun sebenarnya imbalan yang kami berikan itu tidak layak, namun itu diberikan sebagai penghormatan kami terhadap guru mengaji,” tuturnya.
Lanjut, dirinya juga meminta agar guru-guru mengaji dapat membentuk asosiasi atau kepengurusan, sehingga pemerintah daerah akan lebih mudah menjalin komunikasi.
“Agar keluhan bisa tersampaikan misalnya musholanya tidak layak, Al Quran rusak atau guru mengaji tergolong miskin rumahnya tidak layak akan dilakukan bedah rumah. Dan Insya Allah ke depan insentif ini akan kita tambah menjadi Rp. 3 juta dan akan dibayarkan 2 kali dalam setahun,” ungkapnya. (ri)