Bupati Kotim dan Kemenhub Resmi Tandatangani MoU Pengembangan Bandara H Asan Sampit

|
<p>Bupati Kotim, H Halikinnor (kanan) bersama Dirjen Hubud Kemenhub, Maria Kristi Endah Murni saat menunjukkan nota kesepakatan yang ditandatangani, di Jakarta, Senin (10/6).</p>

Bupati Kotim, H Halikinnor (kanan) bersama Dirjen Hubud Kemenhub, Maria Kristi Endah Murni saat menunjukkan nota kesepakatan yang ditandatangani, di Jakarta, Senin (10/6).


TINTABORNEO, Sampit – Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni bersama dengan Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor resmi menandatangani nota kesepakatan tentang Pembangunan dan Pengembangan Banda Udara H Asan Sampit, di Jakarta, pada Senin (10/6).

Halikinnor mengatakan bahwa Kabupaten Kotim memiliki potensi penerbangan yang besar, terutama dengan adanya 53 perusahaan besar di sektor perkebunan kelapa sawit dan perusahaan pertambangan.

Lanjutnya, sebanyak 5.474 orang dari unsur pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit diperkirakan akan menggunakan transportasi udara untuk perjalanan bisnis, terutama ke pulau jawa.

“Selain itu, potensi perjalanan udara juga datang dari masyarakat umum, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan perusahaan di Kabupaten Seruyan yang hanya berjarak 3 jam perjalanan darat untuk menuju ke Kota Sampit,” kata Bupati.

Dirinya juga menyebutkan dari sisi teknis, Bandara H. Asan Sampit memiliki konektivitas wilayah yang baik dengan rencana pengembangan dari bandara pengumpan menuju bandara pengumpul.

Dari sisi lingkungan, Bandara H. Asan Sampit juga memiliki keunggulan dengan letaknya yang dekat dengan sungai, yang dapat dijadikan point view estetik penerbangan dan green belt untuk pengembangan bandara.

Selanjutnya, dari sisi sosial, masyarakat sangat mendukung pengembangan bandara ini. seluruh responden menyatakan setuju dengan adanya pengembangan bandara, terutama perpanjangan runway yang akan memajukan Sampit.

Dan dari sisi ekonomi, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotim yang mencapai 6,62 persen lebih tinggi dibandingkan Kabupaten terdekat seperti Seruyan, Kobar, Katingan, Dan Palangka Raya.

“Kami berharap dengan perpanjangan runway dari 2.060 meter menjadi 2.250 meter pada tahun 2024, bandara ini dapat meningkatkan pelayanan angkutan penumpang udara di wilayah Kotim dan sekitarnya,” harapnya.

Berikut rencana pengembangan Bandara H. Asan Sampit meliputi beberapa tahap prioritas diantaranya, pada 2024, rencana perpanjangan runway. 2025, rencana pelebaran runway. 2026, pelebaran apron, pembangunan gedung Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK), serta perluasan gedung terminal existing. Dan 2027, pembangunan terminal baru, perpanjangan runway tahap II, dan displacement runway. (ri)