Penemuan Mayat Mengapung di Sungai Mentaya Hulu Hebohkan Warga

<p>Mayat Markawi, warga Tumbang Mangkup yang ditemukan hanyut di sungai Tanjung Jeriangau, Kecamatan Mentaya Hulu, Senin, (27/5)</p>
Mayat Markawi, warga Tumbang Mangkup yang ditemukan hanyut di sungai Tanjung Jeriangau, Kecamatan Mentaya Hulu, Senin, (27/5)
Bagikan

TINTABORNEO,Sampit – Warga menemukan mayat seorang laki-laki mengapung terbawa arus di Kuayan, Desa Tanjung Jariangau, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Penemuan mayat yang diketahui bernama Markawi (66) itu hebohkan warga sekitar.

Kapolsek Mentaya Hulu, Ipda Noor Iksan dikonfirmasi mengatakan bahwa almarhum ditemukan warga mengapung di sungai dengan keadaan masih menggunakan kaos putih dan celana pendek warna biru.

“Almarhum merupakan warga Desa Tumbang Mangkup,” ucapnya, Senin (27/5)

Kapolsek mengatakan pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi, sehingga langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga ke Desa Tumbang Mangkup, Kecamatan Telaga Antang, untuk dimakamkan.

Terpisah, Kades Tumbang Mangkup Abdul Qadir Jailani membenarkan bahwa almarhum merupakan warganya. “Benar almarhum merupakan warga kami. Sebelumnya, almarhum izin dengan keluarganya untuk mencari kayu bakar di hutan. Saat itu ia tidak kembali lagi dirumah,” katanya saat dikonfirmasi wartawan via telephone.

Markawi hilang sudah empat hari sejak (24/5) sore. Dari Informasi dari anak-anak di pinggir sungai, pernah melihat almarhum menimba perahu Ces. Soalnya (Markawi.red) punya perahu ces,” ujarnya.

Sebelumnya keluarga korban sempat melaporkan  kehilangan korban ke polisi di Pos Polisi Tumbang Sangai. Pencarian dilakukan, termasuk melalui paranormal untuk mengetahui keberadaan Markawi.

“Menurut orang pintar (paranormal) almarhum berada di darat bukan di sungai, makanya kami fokus mencari di darat selam 4 hari itu. Kami tidak kepikiran untuk mencari di sungai,” imbuhnya

“Hingga pagi tadi kami terus mencari. Namun tiba-tiba ada telepon kalau ada menemukan mayat di Tanjung Jeriangau dengan ciri-ciri yang sama seperti orang yang kami cari,” sambungnya.

Kepala Desa mengatakan pihak keluarga menolak diautopsi. (li)