Hujan Semalaman, Sampit Kembali Dikepung Banjir

<p>Nampak ruas jalan di Jl. Walter Condrad, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotim, alami banjir akibat hujan lebat yang terjadi baru-baru ini, Senin (29/4). </p>
Nampak ruas jalan di Jl. Walter Condrad, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotim, alami banjir akibat hujan lebat yang terjadi baru-baru ini, Senin (29/4).
Bagikan

TINTABORNEO, Sampit – Hujan lebat yang mengguyur Kota Sampit dan sekitarnya pada Minggu (28/4) malam, sekitar pukul 21.00 WIB hingga pagi Senin (29/4), mengakibatkan beberapa ruas jalan dan rumah warga terendam banjir. 

“Ketinggian air rata-rata 15 – 40 cm di permukaan jalan, sebagian rumah terendam bagian lantai, dan sebagian terdampak akibat ruas jalan yang terendam,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam, Senin (29/4). 

Berdasarkan data dari BPBD Kotim, untuk banjir genangan dan luapan di Kotim untuk di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang berada di Jl. Teratai 4, Komplek Graha Pramuka Sampit, Jl. Kopi Sampit, Jl. Pelita Barat, Jl. Panjaitan, Jl. Soeprapto/Jl. Anang Santawi, Jl. Sampurna,  Jl. Kopi selatan dan utara, Jl. Jendral Sudirman Km 3 Lingkar Selatan Perumahan Borneo Regency, Jl. Anggur 3, dan Jl Madiun Ngawi. 

Selanjutnya, Kecamatan Baamang, Jl. Walter Condrad, Jl. Sarigading Darat, Jl. Christopel Mihing (Gg. Guntur) dan sekitarnya, Jl. Ki Hajar Dewantara (sebagian segmen jalan), Jl. Poros Walterd condrad. Dan untuk Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU), SDN 1 Ramba (Halaman), dan Desa Bagendang Tengah. 

“Untuk jumlah jiwa terbanyak yang terdampak saat ini berada di Jl. Teratai 4, RT. 62 RW.07, berjumlah 500 jiwa dari 125 KK. Perkiraan sementara kedalaman kurang lebih 10 – 60 cm,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun BMKG Kotim, Musuhanaya menghimbau kepada stakeholder dan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, angin kencang, dan puting beliung.

“Saya tekankan terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” ujarnya. (ri)