Halikinnor Gelar Kunker Safari Ramadhan Pertama di Kecamatan Kota Besi
TINTABORNEO, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor didampingi Ketua TP PKK Kotim, Khairiah Halikinnor, dan Wakil Bupati Kotim, Irawati, serta bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kotim melaksanakan kunjungan kerja (kunker) dalam rangka Safari Ramadhan 1445 H, di Masjid Mawaddah Warahmah, Kecamatan Kota Besi.
“Tahun ini kita kembali melaksanakan safari ramadhan dan ini merupakan kunker saya yang pertama kali, kita mulai dari Kecamatan Kota Besi dulu dan akan dilanjutkan di Kecamatan lainnya yang ada di Kotim,” kata Halikinnor, Senin (18/3).
Halikinnor mengatakan tujuan dari kunker tersebut adalah untuk mengupayakan terbangunnya iklim komunikasi segitiga yang kondusif, antara ulama, umara, dan ummat, sehingga pada gilirannya, dapat membantu terwujudnya kolaborasi yang sinergis dan solid, dalam melaksanakan pembangunan.
“Dalam bulan yang penuh berkah ini, kita manfaatkan untuk membangun ukhuwah, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama insan hamba Allah SWT, melalui kegiatan kunjungan kerja dan sekaligus safari ramadhan ini,” ujarnya.
Selain melakukan kunker, Bupati Kotim juga memberikan bantuan kepada masyarakat diantaranya, kursi roda, 50 paket sembako gratis, sound system, dan mengadakan pasar murah total 150 paket sembako.
“Kita juga mendengar aspirasi dari masyarakat, dengan adanya kegiatan inilah saatnya kita mendengar hal-hal apa yang di butuhkan oleh mereka, menjadi dasar, dan urgent bagi kita. Maka itu akan menjadi prioritas dan perhatian bagi Pemkab Kotim,” jelasnya.
Dalam hal ini, ia juga sangat prihatin dengan jalan yang ada di dekat Masjid Mawaddah Warahmah, pasalnya apabila terjadi air pasang maka jalan tersebut akan tenggelam. Untuk itu, dirinya langsung meintruksikan Dinas terkait untuk melakukan perbaikan.
“Tadi saya sudah minta Dinas PU untuk melakukan pengukuran jalan, tapi ini tidak sekaligus dilakukan perbaikan, namun secara bertahap menyesuaikan kemampuan anggaran kita. Mungkin ini nanti dilakukan semenisasi atau lainnya, intinya jalan ini harus tetap ada, sehingga bisa digunakan masyarakat dengan nyaman,” pungkasnya. (ri)